Seberapa vital kebutuhn terowongan hingga Kementerian PU siapkan bea siswa khusus?

id kementerian pu,beasiswa,generasi baru,profesional,terowongan

Seberapa vital kebutuhn terowongan hingga Kementerian PU siapkan bea siswa khusus?

Ilustrasi - Kantor Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta. ANTARA/Aji Cakti

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, menyiapkan beasiswa untuk membangun generasi profesional di bidang terowongan.

"Kita membutuhkan insinyur dan tenaga ahli dengan spesialisasi tinggi. Kami telah menyiapkan program beasiswa magister spesialisasi di bidang struktur geologi dan terowongan untuk membangun generasi baru profesional terowongan," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PU Boby Ali Azhari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Dirinya mengatakan pengerjaan proyek terowongan bawah tanah masih menghadapi tantangan dari aspek teknis pekerjaan hingga kompetensi sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri.

Pembangunan infrastruktur bawah tanah membutuhkan keahlian yang sangat spesifik dan berbeda dari bidang teknik sipil umum.

Karena itu, peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga ahli menjadi prioritas utama pemerintah.

Boby mengatakan pihaknya juga memperkuat program sertifikasi tenaga konstruksi.

Hingga Oktober 2025, tercatat 30 profesional telah tersertifikasi sebagai ahli madya perencanaan terowongan jalan, dan 24 lainnya sebagai insinyur muda perencanaan terowongan jalan.

"Sertifikasi ini menjadi bukti kompetensi dan kesiapan tenaga kerja nasional menghadapi proyek-proyek berteknologi tinggi," katanya.

Selain tenaga perorangan, ia juga menekankan pentingnya sertifikasi bagi badan usaha jasa konstruksi.

Tercatat, hingga Oktober 2025, terdapat 34 perusahaan yang telah memperoleh sertifikat badan usaha (SBU) untuk klasifikasi konstruksi terowongan.

Pewarta :
Editor: Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.