Sawahlunto siapkan penulis lokal eksplorasi kekayaan sejarah dan budaya

id Pemerintah Kota Sawahlunto ,Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat ,penulis lokal

Sawahlunto siapkan penulis lokal eksplorasi kekayaan sejarah dan budaya

Wakil Wali Kota Sawahlunto Jeffry Hibatullah dan Bunda Literasi Ny. Yori Gemitia Riyanda bersama pemenang lomba video konten literasi, sebelum pembukaan bimtek kepenulisan berbasis konten budaya lokal di Perpustakaan Adinegoro, Rabu. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat melatih masyarakat yang berminat di bidang kepenulisan untuk menghasilkan karya tulis berbasis nilai-nilai sejarah dan budaya lokal.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto Jhon Hendri, di Sawahlunto, Rabu, menyampaikan edukasi itu dilaksanakan melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dengan melibatkan praktisi penulis dan widyabasa dari Balai Bahasa Sumbar.

“Bimtek ini kita laksanakan selama dua hari, setiap harinya diikuti 30 orang peserta, sehingga total ada 60 orang. Peserta yang ikut memang benar-benar berminat, karena sebelumnya mereka sudah mengirimkan contoh karya tulis masing-masing,” kata dia.

Dalam bimtek, peserta dibekali teori penulisan sekaligus membedah contoh karya yang sudah dibuat. Instruktur yang dilibatkan yaitu penulis buku anak Wulan Mulya Pratiwi serta widyabasa Balai Bahasa Sumbar Yollanda.

Jhon menyebut tindak lanjut dari bimtek ini adalah peserta diminta menulis berbasis nilai budaya lokal Sawahlunto, yang kemudian hasilnya akan dihimpun untuk diproduksi menjadi buku. Anggaran kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan Nasional RI.

Wakil Wali Kota Sawahlunto Jeffry Hibatullah yang membuka kegiatan menilai Sawahlunto memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang berpotensi besar untuk dieksplorasi menjadi karya tulis.

“Pemerintah Kota komitmen mendukung generasi muda untuk menggali potensi lokal, karena dari karya itu bisa lahir manfaat seni, sosial budaya, hingga ekonomi,” katanya.

Sementara Bunda Literasi Kota Sawahlunto Ny. Yori Gemitia Riyanda menyebut bimtek ini dapat mendorong penulis pemula untuk naik kelas.

“Literasi tidak hanya sekadar baca tulis. Dengan menggali nilai budaya lokal untuk ditulis, generasi muda akan semakin mengenali, mencintai, sekaligus mempromosikan kekayaan kota ini,” ujarnya.

Seorang peserta, Dirga, mengaku mendapat banyak wawasan baru dari penjelasan instruktur.

“Awalnya saya hanya coba-coba menulis, tapi setelah ikut bimtek ini jadi lebih paham bagaimana membuat karya yang sesuai kaidah bahasa dan lebih layak diterbitkan,” kata dia.

Di tingkat nasional, pemerintah melalui Perpustakaan Nasional dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus menggenjot program literasi.

Data Perpusnas tahun 2024 menunjukkan indeks literasi masyarakat Indonesia masih pada angka 64,48 atau kategori sedang, sehingga berbagai program di daerah sangat dibutuhkan untuk memperkuat budaya literasi sejak dini.

Selain itu, Survei Literasi Digital Indonesia 2024 mencatat indeks literasi digital berada di level 3,65 dari skala 5. Pemerintah pusat menargetkan penguatan literasi, termasuk literasi hukum, budaya, dan digital sebagai prioritas pembangunan SDM.

Dengan demikian, bimtek kepenulisan di Sawahlunto tidak hanya berdampak lokal tetapi juga mendukung agenda nasional dalam meningkatkan kapasitas literasi masyarakat Indonesia, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya penguatan SDM berbasis budaya dan inovasi.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.