Padang (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) mengatakan keberadaan bonus demografi bisa menentukan keberhasilan target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada 2028-2029.
"Bonus demografi tidak hanya untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045, tetapi juga upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendukbangga Budi Setiyono di Padang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen Kemendukbangga pada Simposium Nasional Kependudukan 2025 yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat.
Budi mengatakan simposium nasional tentang kependudukan yang diadakan Forum Rektor merupakan langkah strategis untuk membahas dan menuangkan pemikiran, terkait dengan pemanfaatan potensi kependudukan khususnya bagi 190 juta usia produktif yang dimiliki Indonesia.
Ia berharap pemikiran-pemikiran yang diutarakan oleh Forum Rektor bisa memberikan masukan kepada pemerintah pusat, terutama Kemendukbangga dalam mengambil kebijakan khususnya terkait dengan kependudukan.
Nantinya, sambung dia, gagasan para rektor di Tanah Air akan diimplementasikan ulang oleh pemerintah di tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota khususnya mengenai peta jalan pembangunan kependudukan.
Secara umum ia mengatakan bonus demografi sudah berlangsung sejak tahun 2012 dan diproyeksikan puncaknya terjadi pada 2045. Dalam kurun waktu itu Indonesia mempunyai sekitar 70 persen usia produktif yang harus dikelola dengan baik.
Ia menyakini apabila 70 persen usia produktif tersebut bisa diarahkan kepada hal-hal produktif, maka Indonesia mempunyai kekuatan fiskal yang mencukupi untuk pembangunan Indonesia. Namun apabila tidak ada upaya-upaya yang terstruktur, maka bonus demografi tadi bisa menjadi beban demografi.
"Terutama kalau mereka itu tidak punya kesempatan mengaktualisasikan produktivitas, baik mandiri maupun bekerja dengan lembaga atau orang lain," ujarnya.
Oleh sebab itu pemerintah mempunyai tugas berat bagaimana usia-usia produktif tadi bisa mengaktualisasikan diri sehingga tidak menjadi beban demografi yang bisa berimbas pada pembangunan nasional.
Pada saat bersamaan pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mulai dari memperhatikan kondisi kesehatan ibu dan anak hingga penerapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Berbagai program yang dijalankan pemerintah tadi seperti MBG bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekjen: Bonus demografi bisa tentukan capaian pertumbuhan ekonomi
