Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat antusias dengan rencana Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) untuk mempelajari Tabuik guna mendaftarkannya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
"Kami sangat menyambut positif sekali, karena itu kami sekarang menemui pak menteri untuk menindaklanjuti niat baik tersebut," kata Wali Kota Pariaman Yota Balad saat dihubungi dari Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan dengan Tabuik masuk ke dalam warisan budaya tak benda di UNESCO maka secara tidak langsung budaya yang dilaksanakan setiap tahun semenjak abad ke-18 Masehi itu diakui di tingkat dunia.
Hal tersebut, lanjutnya akan berdampak besar terhadap kunjungan wisatawan ke Pariaman dan perekonomian warga setempat karena daerah itu melalui Tabuik telah dipromosikan sebagai salah satu tujuan wisata yang memiliki atraksi budaya yang menarik.
"Jadi kunjungan wisatawan ke Pariaman tidak saja banyak dari tingkat domestik namun juga banyak dari mancanegara," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta pelaku usaha di daerah itu khususnya di bidang pariwisata untuk berbenah bahkan menjadikan standar pelayanan bertaraf internasional guna menyambut tamu dari luar negeri.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi mengatakan Tabuik telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda di tingkat nasional dari tahun 2011.
"Mungkin menteri sudah mendengar itu," ujarnya.
Ia mengatakan Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah mengunjungi Museum Budaya Pariaman saat peresmiannya kemudian menyaksikan kemeriahan puncak Pesona Hoyak Tabuik Piaman pada Minggu (6/7) sehingga melihat upaya masyarakat setempat mempertahankan budaya tersebut selama ratusan tahun.
Ia menyampaikan di museum budaya menteri melihat dokumentasi foto pelaksanaan Tabuik pada 1887 sedangkan pada puncak kegiatan Tabuik menteri melihat kunjungan wisatawan mencapai ratusan ribu orang.
"Beliau berinisiatif mendaftarkan Tabuik ke UNESCO, kalau ini terjadi maka dunia mengakui Tabuik Pariaman sebagai budaya yang mendunia," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) akan mempelajari kegiatan budaya dan wisata Hoyak Tabuik Pariaman yang dilaksanakan setiap tahun di Kota Pariaman, Sumatera Barat guna diusulkan sebagai warisan tak benda kepada UNESCO.
"Insyaallah kita pelajari, bagaimana Tabuik yang telah terselenggara ratusan tahun di Pariaman ini bisa kita usulkan menjadi warisan budaya tak benda," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat sambutan pada puncak Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 di Pariaman.
Ia mengatakan jika Tabuik juga terdapat di negara lain maka dapat dilakukan pengajuan bersama ke UNESCO atau pengajuan melalui penambahan elemen budaya baru ke dalam daftar yang sudah ada.
Menurutnya dengan Hoyak Tabuik dilaksanakan lebih dari ratusan tahun yang lalu maka menurutnya kegiatan yang telah menjadi tradisi itu berpotensi masuk ke dalam warisan budaya tak benda di UNESCO.
