Menbud tanggapi Tabuik Pariaman yang sering dikaitkan dengan Syiah

id Menbud,Pariaman, Sumbar,Museum Budaya Pariaman,Tabuik,Fadli Zon,Pesona Hoyak Tabuik Piaman

Menbud tanggapi Tabuik Pariaman yang sering dikaitkan dengan Syiah

Menteri Kebudayaan (Menbud) Republik Indonesia Fadli Zon usai meresmikan Museum Budaya Pariaman, di Kota Pariaman, Sumbar. ANTARA/Aadiaat M. S. 

Pariaman (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Republik Indonesia Fadli Zon menanggapi terkait polemik Tabuik dalam kegiatan budaya Pesona Hoyak Tabuik Piaman di Kota Pariaman, Sumatera Barat yang sering dikaitkan dengan aliran Syiah.

"Yang namanya budaya itu pasti mengalami akulturasi, pencampuran, dialog budaya. Akulturasi itu pasti dari mana saja datangnya," kata Fadli Zon saat menyaksikan puncak pelaksanaan Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 di Pariaman, Minggu.

Ia mengatakan disampaikan narasi bahwa Tabuik di Pariaman merupakan pengaruh budaya India, Timur Tengah, dan daerah lainnya yang menurutnya itu merupakan bagian kebudayaan Indonesia.

Menurutnya darimana pun kebudayaan itu berasal tidak masalah selama nilai budaya yang dibawa baik dan disesuaikan tradisi lokal, menjalani akulturasi serta digunakan untuk kebaikan.

Apalagi Tabuik merupakan budaya Islam yang merupakan agama yang telah lama dianut oleh masyarakat di bangsa ini. Tradisi itu pun telah dijalankan oleh warga setempat semenjak ratusan tahun yang lalu.

Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan kementerian yang dipimpinnya akan mempelajari terkait Tabuik agar bisa didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan hoyak Tabuik merupakan wadah warga setempat menampilkan kesenian dan budaya khas daerah itu.

"Berbagai kesenian ditampilkan dari 27 Juni (1 Muharram) sampai hari ini (10 Muharram)," katanya.

Ia mengatakan Tabuik di daerah itu dibawa oleh perantau muslim asal India dengan istilah Tabot yang merupakan bahasa Arab dengan arti peti kayu.

Awalnya, lanjutnya Tabuik dilaksanakan sebagai kegiatan keagamaan yang sederhana namun kemudian seiring waktu mengalami penyesuaian dan pengayaan dengan adat istiadat Minangkabau.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menyaksikan agenda puncak Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 di Kota Pariaman, Sumatera Barat yaitu Tabuik Dibuang ke Laut yang merupakan menteri pertama menghadiri kegiatan budaya dan wisata tahunan di daerah itu.

"Kita harus menghargai budaya kita sendiri, kita harus menghargai budaya bangsa. Dan bangsa yang beradab itu ialah bangsa yang menghargai budayanya," kata Fadli Zon saat sambutan pada puncak kegiatan Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 di Pariaman.

Ia mengatakan kehadiran dirinya pada kegiatan itu karena Presiden RI Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap budaya Indonesia salah satunya Tabuik Pariaman dengan membentuk kementerian khusus yaitu Kementerian Kebudayaan.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.