Kautamaan dan amalan apa yang bisa dilakukan di Tahun Baru Islam, 1 Muharram

id tahun baru islam, hijriyah, doa, amakan, 1 muharam,muhammad saw, bulan muharram,iman dan taqwa

Kautamaan dan amalan apa yang bisa dilakukan di Tahun Baru Islam, 1 Muharram

Ilustrasi - Umat Islam menunaikan ibadah shalat. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Padang (ANTARA) - Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender penanggalan Islam atau tahun Hijriyah, dan merupakan bulan penting bagi umat muslim.

Tanggal 1 Muharram menjadi momen yang istimewa bagi kaum muslim di dunia, dan menjadi momentum bersejarah dan penuh hikmah bagi penganut Agama Islam.

Bulan Muharram merupakan salah satu dari 4 bulan yang dihormati bersama Bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Bulan Rajab.

Peristiwa 1 Muharram yang menjadi awal penanggalan Islam sendiri bukan momentum hijrah atau Rasulullah SAW dari Makkah menuju Madinah. Hijrah sendiri terjadi pada ulan Rabiúl Awal.

Namun Bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama kalender Hijriyah karena merupakan awal persiapan dari hijrah Rasulullah SAW yang bertepatan pada tahun 622 Masehi.

Diriwayatkan, di awal persiapan hijrah itu diawali dengan persiapan seperti mengutus sahabat yang melakukan kontak awal dengan masyarakat di Madinah, menjalin kontak serta berbagai persiapan awal untuk persiapan hijrah.

Salah satu sahabat Nabi yang diutus dan berangkat pada malam 1 Muharram ke Madinah adalan Utsman, Zaid dan Hamzah. (Tarikh Ibnu Hisyam).

Menyambut 1 Muharram

Menyambut 1 Muharram banyak yang bisa dilakukan oleh umat muslim. Salah satunya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga bisa kembali bertemu dengan Tahun Baru Islam, tangga 1 Muharram.

Bersyukur atas nikmat harta, kesehatan, keutamaan, keselamatan, kemudahan serta lain-lain nikmat yang tidak terhingga. Syukur bisa dilakukan dengan ungapan lisan yang disertai dengan hati, beritikap di rumah atau di mesjid, membuat kebaikan, sedekah, zakat, infak serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Syukur tidak hanya terucap dengan kata-kata, tapi harus diwujudkan dalam bentuk amalan nyata, kebaikan serta mencontoh kepada perilaku Rasulullah SWT.

Amalan Bulan Muharram

Salah satu amalan yang bisa dilakukan sebagai bentuk syukur adalah melakukan puasa Tasua dan puasa Asyura.

Puasa dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Niat puasa tasua "Niat saya melakukan puasa tasuá karena Allah lillahitaala".

Niat puasa asyura " Niat saya melakukan puasa asyura karena Allah lillahitaala".

Selain itu, amalan atau doa memasuki Bulan Muharram bisa dilakukan dalam bahasa arab maupun bahasa Indonesia.

Berikut doa yang biasa dibaca pada awal tahun baru Islam atau 1 Muharram.

"Ya Allah Engkaulah yang abadi, dahulu, lagi awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu perlindungan dalam tahun ini dari godaan setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, dan ke atas para keluarga dan sahabatnya."

Yang utama adalah keyakinan hati dan komitmen untuk memasuki tahun baru dengan kebaikan dan lebih baik lagi. Meningkatkan amal ibadah serta mengisi dengan hal-hal yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri, orang tua, saudara serta lingkungan, hingga dalam berbangsa dan bernegara.

Selain itu senantiasa untuk mawas diri, waspada dan saling menghormati/menghargai satu sama lain, sehingga hari-hari mendatang lebih berkualitas, baik dan menjadi barokah. Meski pada kenyataannya begitu besar tantangan, cobaan dan godaan yang menghampiri.

Semoga kita semua dibimbing ke arah yang baik di tahun baru Islam, 1 Muharram. Memaksimalkan sisa hidup untuk kebaikan dan kemaslahatan, serta selalu terhindar dari perbuatan dosa dan salah baik yang terasa maupun tak terasa, baik besar maupun yang kecil. Aamiin (berbagai sumber)

Pewarta :
Editor: Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.