Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat menunjukan capaian kinerja Triwulan I ini dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melampaui target yang ditetapkan.
Bupati Pasaman Sabar AS di Lubuk Sikaping, Selasa mengatakan bahwa peningkatan penerimaan PAD ini sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan APBD daerah.
"PAD Kabupaten Pasaman baru bisa berkontribusi terhadap APBD hanya pada kisaran 10 persen. Makanya semaksimal mungkin perlu ditingkatkan diatas target, sesuai potensi yang ada. Sebab, 90 persen sumber APBD masih berasal dari transfer Pemerintah pusat dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari Provinsi," ungkap Sabar AS.
Bupati Sabar AS mengaku sangat apresiasi kinerja jajaran Pemkab Pasaman atas kerja keras mencapai target yang ada.
"Kami mendapat laporan bahwa capaian triwulan I tahun ini sudah melewati target sekitar Rp34 miliar atau 25, 45 persen," tambah Sabar AS.
Sementara Plt. Sekretaris Daerah, Teguh Suprianto mengatakan bahwa target yang telah ditetapkan berhasil dilampaui, menjadi sinyal positif bagi kondisi fiskal daerah.
"Target PAD pada Triwulan I 2025, pemerintah daerah menargetkan PAD sebesar Rp33,4 miliar atau setara 25% dari total target tahunan. Hingga akhir Maret, realisasi PAD telah mencapai Rp34,25 miliar, atau 25,45% dari target tahunan," terang Teguh Suprianto yang juga Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Pemkab Pasaman.
Teguh menyampaikan bahwa capaian PAD ini berkat kerja keras seluruh pihak dan dukungan masyarakat.
"Untuk tahun 2025 ini, Pemkab Pasaman menargetkan PAD sebesar Rp134,56 miliar. Kita berharap kondisi perekonomian daerah terus membaik agar target tahunan ini bisa tercapai secara optimal," tambahnya.
Teguh merinci empat komponen utama yang berkontribusi terhadap realisasi PAD pada triwulan pertama, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain sumber yang sah.
"Untuk pajak daerah ditargetkan Rp26,26 miliar per tahun, dengan realisasi Rp4,59 miliar atau 17,49 persen. Retribusi daerah ditargetkan Rp86,39 miliar, dengan realisasi: Rp14,06 miliar atau 16,28 persen," katanya.
Untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan Rp13,11 miliar dengan realisasi Rp14,66 miliar atau 111,87 persen.
"Alhamdulillah sektor ini melampaui target berkat optimalisasi pengelolaan BUMD dan kerjasama strategis lainnya. Sementara sumber lain-lain PAD yang Sah ditargetkan Rp8,79 miliar, dengan realisasi Rp922 juta atau 10,48 persen," katanya.
Pemkab Pasaman kata dia meningkatkan strategi peningkatan realisasi PAD antara lain konsolidasi dan pemutakhiran basis data objek PAD.
"Digitalisasi layanan dan sistem pelaporan PAD. Ekstensifikasi serta penguatan sistem pengawasan. Inovasi dan pemberian insentif kepada wajib pajak. Kemitraan strategis dengan berbagai pihak. Evaluasi berkala atas target dan realisasi PAD," katanya.
Pihaknya menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah melalui kepatuhan membayar pajak.
“Kami mengimbau masyarakat untuk taat membayar pajak daerah. Pajak yang dibayarkan akan kembali dalam bentuk pembangunan dan pelayanan publik,” katanya.
Capaian positif realisasi PAD Kabupaten Pasaman pada Triwulan I 2025 menjadi motivasi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kinerja, transparansi, dan pelayanan publik.
"Pemerintah Kabupaten Pasaman berkomitmen untuk mengelola keuangan daerah secara akuntabel dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pihaknya berharap melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan target PAD tahun 2025 dapat tercapai bahkan melampaui target, demi mendukung percepatan pembangunan daerah.