Cegah stunting, 752 warga Kota Payakumbuh ditarget diberi bantuan

id Stunting Kota Payakumbuh,Penurunan Stunting Kota Payakumbuh,Payakumbuh ,Wakil Wali Kota Payakumbuh,Elzadaswarman,Sumbar

Cegah stunting, 752 warga Kota Payakumbuh ditarget diberi bantuan

Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman saat memimpin rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Payakumbuh. Antara/HO-Pemkot Payakumbuh

Payakumbuh (ANTARA) - Guna mencegah stunting, Pemerintah Kota Payakumbuh menargetkan bisa memberi bantuan nutrisi atau non-nutrisi untuk 752 warga.

Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman di Payakumbuh, Kamis mengatakan target pemberian bantuan untuk mencegah stunting tersebut akan melibatkan lintas sektor.

"Salah satu intervensi yang dilaksanakan Kota Payakumbuh adalah program Genting (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting) yang merupakan bentuk gotong royong lintas sektor untuk membantu keluarga berisiko stunting melalui konsep orang tua asuh," katanya.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan program genting melibatkan BUMN/BUMD, swasta, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan media.

"Bantuan yang diberikan bisa berupa nutrisi maupun non-nutrisi dengan target sebanyak 752 orang,” ujarnya.

Disampaikannya, sepanjang tahun 2024 berbagai langkah strategis telah dilakukan Pemko Payakumbuh dalam percepatan penurunan stunting.

Salah satunya melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang memberi intervensi dilakukan mulai dari tingkat kota hingga kelurahan.

Dari hasil analisis, lima determinan utama penyebab stunting di Payakumbuh adalah penyakit penyerta, paparan rokok, tidak ber-KB, rumah tidak layak huni, serta sanitasi dan jamban yang tidak layak.

"Pada Tahun 2024 telah di lakukan intervensi dengan melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP3AP2KB, Kementerian Agama, Dinas Pertanian, dan Ketapang, untuk memberikan konseling, informasi dan edukasi kepada keluarga yang memiliki anak stunting," ujarnya.

Tak hanya itu, sambung dia Tim juga telah turun lapangan terhadap kasus yang memiliki faktor determinan rumah tidak layak sebanyak 14 kasus dan 24 kasus dengan sanitasi tidak memadai.

"Untuk menekan faktor risiko pemicu stunting itu kami melibatkan dinas terkait. Kami berharap ada perubahan nyata terhadap faktor risiko dari masing-masing kasus tersebut, kemudian dapat diintervensi lebih lanjut oleh OPD pengampu sesuai bidangnya,” kata dia.

Ia mengatakan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas adalah pilar penting bagi pencapaian Visi Indonesia 2045 yaitu Manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan komprehensif, karakter kuat, sehat dalam interaksi dengan lingkungan, dan berperadaban unggul.

“Visi ini akan sulit tercapai apabila permasalah gizi di Indonesia termasuk stunting tidak kita atasi secara serius dan menyeluruh,” ujarnya.