Sekjen PBB "Perihatin" Dengan Situasi Menyedihkan Di Car

id Sekjen PBB "Perihatin" Dengan Situasi Menyedihkan Di Car

PBB, New York, (Antara/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon "sangat prihatin" dengan situasi di Republik Afrika Tengara (CAR), yang "tetap rentan, tak bisa diramalkan dan tak kenal hukum", kata satu pernyataan dari kantor juru bicaranya, Ahad (6/10). Ban "sangat khawatir mengenai bertambahnya jumlah serangan terarah dan pembalasan terhadap orang Muslim dan Kristen, termasuk peristiwa paling akhir di poros Bossangoa-Bossembele", kata pernyataan tersebut. Ia menyatakan pemimpin PBB mengutuk serangan itu. Ban mendesak matan gerilyawan Seleka, bermacam kelompok bersenjata dan semua pihak lain agar menahan diri dari aksi kekerasan terhadap warga sipil dan menghormati hak asasi manusia, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Ia menyeru pemerintah Afrika Tengah untuk menyeret para pelaku pembantaian ke pengadilan dan melindungi semua warga Afrika Tengah dari pelecehan. Setelah pernyataan mantan presiden Francois Bozize untuk merebut kembali jabatannya pada Agustus, hampir 100 orang tewas dalam beberapa hari pertempuan di Republik Afrika Tengah pada September antara pendukung Bozize dan pasukan yang setia kepada Presiden Peralihan Michel Djotodia. Negara yang kaya akan mineral tersebut tapi miskin telah dilanda kekacauan sejak gerilyawan Seleka merebut Ibu Kota negarai tersebut, Bangui, dan mendepak Bozize pada Maret. Djotodia, yang merebut kekuasaan sebagai pemimpin Seledak, secara resmi diambil sumpahnya sebagai presiden negeri itu pada Agustus. Sebanyak 170.000 orang lagi telah meninggalkan tempat tinggal mereka akibat pertempuran paling akhir di negeri tersebut, kata Kantor PBB Urusan Koordinasi Kemanusiaan pada Selasa (1/10). (*/sun)