UNP beri pendampingan pengembangan kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal bagi IGTK

id Kurikulum merdeka

UNP beri pendampingan pengembangan kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal bagi IGTK

Tim pengabdian dari Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat memberikan pendampingan pengembangan kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal bagi Ikatan guru taman kanak-kanak (IGTK) Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. (Antara/Istimewa).

Padang (ANTARA) - Tim pengabdian dari Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat memberikan pendampingan pengembangan kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal bagi Ikatan guru taman kanak-kanak (IGTK) Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Padang," kata Ketua Pelaksana Tim Pengabdian Universitas Negeri Padang Dr Nur Hazizah di Padang, Rabu.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut berlangsung di RA Perwanida Pakan Kamis, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam pada tanggal 10-11 Agustus 2024. Kegiatan ini di ikuti oleh 21 TK/RA se-Kecamatan Tilatang Kamang.

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu guru dalam mengembangkan kurikulum Merdeka yang mengintegrasikan kearifan lokal pada kegiatan pembelajaran anak usia dini agar lebih menyenangkan.

Metode yang dilakukan ialah membuat buku panduan yang dapat digunakan oleh guru-guru PAUD dalam mengembangkan kurikulum, panduan dilengkapi dengan identifikasi topik kearifan lokal setempat, pengintergrasian topik berbasis kearifan lokal ke dalam topik kurikulum Merdeka, modul ajar, RPP, dan bentuk-bentuk penilaian yang dapat digunakan.

Termasuk juga pemberian pendalaman materi terkait kearifan lokal dan kurikulum Merdeka, mendampingi guru dalam pengembangan media dan perangkat pembelajaran yang lebih menyenangkan dan inovatif berbasis kearifan lokal, mendampingi guru membuat kegiatan belajar bebasis P5 yang terintegrasi pada kearifan lokal.

Menurutnya, pengembangan kurikulum berbasis local wisdom merupakan salah satu cara memberikan pengalaman belajar kepada anak usia dini dengan pengalaman yang lebih autentik, dimana hal ini sesuai juga dengan tahapan perkembangan anak usia dini yaitu yang masih berada pada fase praoprasional kongkrit.

"Maksudnya adalah mereka belajar dari sesuatu yang nyata dan kongrit serta berasal dari pengalaman sebelumnya dan memberikan pengalaman baru kepada anak, sehingga terbentuklah pengetahuan dengan kosep yang kuat," kata dia.

Harapan ke depannya dengan adanya pendampingan tersebut guru-guru PAUD di Kecamatan Tilatang Kamang dapat mengintegrasikan kurikulum pembelajaran berbasis kearifan lokal, sehingga tercipta proses pembelajaran di PAUD yang mengenalkan anak terhadap budaya-budaya sekitar.

Selain itu guru juga memiliki pemahaman dalam merumuskan kurikulum Merdeka sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) SK BSKAP nomor 32 tahun 2024 dan SK BSKAP nomor 31 tahun 2024.