Basarnas beri pelatihan nagari rawan bencana di Tanah Datar

id Bencana,tanah datar,sumbar,Basarnas,Padang,Sumbar,Bencana Alam,Tanah Longsor,Tanah Datar,BPBD

Basarnas beri pelatihan nagari rawan bencana di Tanah Datar

Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) saat menggelar simulasi penanganan korban bencana di Tanah Datar. ANTARA/HO-Pemkab Tanah Datar.

Batusangkar (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) memberikan pelatihan penanganan bencana bagi empat nagari atau desa rawan bencana di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.

Deputi Bina Potensi Badan Nasional Pencarian Pertolongan Basarnas Agus Haryono di Batusangkar Kamis mengatakan, empat nagari yang mendapatkan pelatihan tersebut masing-masing Nagari Sungai Jambu, Lima Kaum, Parambahan, dan Rambatan.

Dia menjelaskan, pelatihan yang dipusatkan di lapangan bola Nagari Limo Kaum tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penanganan bencana yang tidak bisa diprediksi dan datang dengan tiba-tiba.

"Pelatihan ini untuk menekan potensi banyaknya korban saat terjadi bencana tiba-tiba. Pelatihan diberikan dalam bentuk simulasi," katanya.

Agus mengatakan, penyelamatan dan evakuasi korban adalah salah satu tahapan penting sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor: 29 tahun 2014 tentang pencarian pertolongan maupun UU tentang bencana alam.

"Dalam hal ini Basarnas dengan pihak terkait berkolaborasi, memberikan pemahaman pada masyarakat bagaimana langkah penanganan bencana dengan baik," katanya.

Ia mengatakan pula, yang tidak kalah penting dalam penanganan bencana adalah perlunya penguatan dalam program pencegahan dan mitigasi penanggulangan bencana.

"Ini adalah tahapan yang sangat penting bagi kita semua agar masyarakat kita bersiap untuk selamat saat mengalami kondisi darurat akibat kecelakaan ataupun bencana alam. Bencana alam sulit untuk diduga dan pengalaman kami bencana besar terjadi saat malam hari, dinihari dan hari libur," katanya.

Dia menyebutkan, Sumatera Barat khususnya Tanah Datar merupakan salah satu kawasan rawan bencana sehingga menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian Basarnas.

Ia berharap dengan adanya pelatihan terhadap kelompok masyarakat di tingkat nagari itu, kedepannya masyarakat mampu meminimalisasi jatuhnya korban jiwa jika sewaktu waktu bencana melanda.*