Padang (ANTARA) - Puluhan orang yang tergabung dalam kelompok Gerakan Suara Rakyat Sumatra Barat (Sumbar) menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional di depan Kantor Kepolisian Daerah setempat pada Rabu.
Dalam aksi tersebut peserta aksi menyuarakan penuntasan kasus Afif Maulana (13) yang ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Padang pada Minggu (9/6) lalu.
"Kegiatan ini kami lakukan dalam rangka merespon Hari Anti Penyiksaan Internasional yang kami nilai selaras dengan kasus yang dialami oleh Afif," kata Koordinator Umum aksi Habli Alhakki di Padang.
Ia mengatakan pihaknya menuntut agar Polda Sumbar mengusut kasus Afif hingga tuntas dan mengusut adanya indikasi-indikasi tindakan oknum polisi terhadap korban sebelum meninggal dunia.
Pihaknya juga mendesak kepolisian agar menindak oknum anggota Polisi yang terbukti bersalah, dan proses kasus dilakukan secara transparan kepada publik.
Dalam aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu turut hadir orang tua, nenek, serta adik kandung dari korban Afif.
Dalam aksinya peserta unjuk rasa tampak melakukan orasi secara bergantian, membentangkan spanduk, serta membacakan puisi di depan Kantor Polda Sumbar.
Menanggapi hal itu Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulystyawan mengatakan bahwa pihaknya telah proaktif dalam menangani kasus Afif.
"Setelah menerima informasi di hari kejadian kami telah melakukan penyelidikan sampai saat ini untuk mengumpulkan segala bukti dan keterangan yang diperlukan," katanya di tempat terpisah.
Padahal, lanjutnya, pihaknya belum menerima laporan secara resmi sejak korban ditemukan Minggu (9/6). Laporan baru dibuat pada Rabu (26/6) beriringan dengan aksi demo.
"Meski belum menerima laporan, kami sudah pro aktif dari awal dengan mendatangi tempat kejadian serta melakukan penyelidikan lebih lanjut sampai saat ini," katanya.
Bahkan dalam rangka penyelidikan, kata Dwi lagi, pihaknya juga melakukan pemrosesan baik secara pidana maupun internal dalam kasus tersebut untuk diungkap.
"Sampai sekarang sudah tiga puluh sembilan personel Sabhara Polda Sumbar yang diperiksa, sedangkan saksi umum mencapai sembilan orang," katanya.
Dwi mengatakan saat ini pihaknya juga tengah menunggu hasil autopsi terhadap korban dari ahli forensik.
Berita Terkait
Plt Gubernur: Sumbaralek 2024 wadah promosi produk ekraf
Minggu, 29 September 2024 5:49 Wib
Pemprov Sumbar pastikan beri santunan bagi korban longsor tambang emas
Sabtu, 28 September 2024 18:49 Wib
Plt Gubernur Sumbar tegaskan pengawasan tambang minerba di pusat
Sabtu, 28 September 2024 18:48 Wib
Dukung Kelancaran Pelaksanaan Pemilu 2024, KPU Sumbar Beri Penghargaan untuk PLN UID Sumbar
Sabtu, 28 September 2024 12:18 Wib
PLN UID Sumbar bentuk desa derdaya Aia Dingin
Jumat, 27 September 2024 23:33 Wib
Cagub Sumbar Nomor Urut 1, Mahyeldi Sapa Masyarakat Dharmasraya
Jumat, 27 September 2024 19:45 Wib
Pergub Tata Niaga Gambir Sumbar untuk tingkatkan ekonomi petani
Jumat, 27 September 2024 19:14 Wib
BPBD terus upayakan evakuasi korban tertimbun longsor tambang emas
Jumat, 27 September 2024 18:46 Wib