Lubukbasung (ANTARA) - Warga Jorong Siguhung, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat Febri Sugana menerima Plakat Kalpataru 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkat komitmen dalam menjaga lingkungan dari bahan kimia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam Afniwirman di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan Febri Sugana masuk menjadi nominasi tropi Kalpataru 2024 untuk kategori Pembina Lingkungan.
"Penghargaan itu langsung diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta, Rabu (5/6)," katanya.
Ia mengatakan Febri masuk menjadi nominasi setelah diusulkan pada 2023 dan lolos di tingkat provinsi.
Di tingkat nasional hanya masuk nominasi dengan menerima plakat Kalpataru.
"Ini suatu kembangan bagi Agam karena masuk nominasi," katanya.
Ia menambahkan kepedulian Febri pada lingkungan berawal pada 2000-an dimana lokasi sungai sering terjadi penangkapan ikan menggunakan racun, sehingga ikan miliknya ikut mati terkena racun.
Dengan kondisi itu, Febri melaporkan kejadian itu ke Polres Agam dan sebagian pelaku yang juga pemuda setempat meninggalkan kampung agar tidak ditangkap.
"Ada pelaku yang tertangkap dan diproses sesuai aturan yang ada," katanya.
Ia menambahkan dengan kondisi itu ada sebagian tokoh adat dan masyarakat mencoba untuk mendatanginya dalam melakukan pendekatan.
Setelah itu mencoba membuat Peraturan Nagari terkait larangan meracun di sungai dan kolam. Setelah itu, ia beserta warga sekitar mendirikan kelompok budidaya ikan air deras.
"Budidaya ikan air deras berkembang pesat, sehingga meningkatkan kesejahteraan bagi anggota," katanya.
Ia menambahkan Febri dan kawan-kawan juga melakukan aksi kepedulian terhadap sungai dengan melakukan pembersihan sungai dari sampah plastik secara berkala.
Kemudian, Febri juga merupakan salah satu penyuluh swadaya yang mendapat Surat Keputusan dari Kementerian Perikanan.
“Alasan itu pula yang membuat kami mengusulkan Febri sebagai salah satu warga yang berhak menerima penghargaan Kalpataru,” katanya.
Sementara Bupati Agam Andri Warman mengatakan agar aksi tersebut terus dilakukan dan mengajak Febri untuk menularkan kecintaannya terhadap lingkungan kepada masyarakat dan komunitas-komunitas lainnya.
“Meski belum menerima trofi, tapi kita patut bersyukur. Semoga Febri bisa menularkan aksinya ini dan memotivasi masyarakat agar menjaga lingkungan di sekitar,” katanya.