DLH Kota Solok siapkan dua lokasi ikuti program kampung iklim
Solok (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok Sumatera Barat menyiapkan dua lokasi untuk mengikuti program kampung iklim (Proklim), keduanya berada di RW VI Payo Kelurahan Tanah Garam dan RW II Kelurahan Laing.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kota Solok Fajar Surya Kusuma di Solok Minggu mengatakan, Proklim merupakan program yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Proklim tersebut bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam aksi adaptasi, penguatan kapasitas, dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Program ini juga ditujukan untuk mendorong penyebarluasan aksi adaptasi dan mitigasi yang telah berhasil diimplementasikan di lokasi lainnya.
Serta memberikan pengakuan kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang terlibat, serta pihak yang turut mendukung implementasi Proklim.
Fajar juga menjelaskan, target capaian kampung iklim sampai pada tahun 2024 adalah 20 ribu kampung iklim.
Sampai dengan saat ini capaiannya masih sangat kecil, maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menindaklanjuti dengan melakukan peningkatan kuantitas calon lokasi Proklim tahun 2024 sebagai Upaya pengumpulan dan pencatatan data calon lokasi ProKlim ke dalam SRN-PPI yang dapat dilakukan oleh para pihak terkait, salah satunya oleh Enumerator Proklim.
“Kita akan melakukan verifikasi hasil survey ke lapangan terkait pengisian Spectrum dan pencatatan data Proklim dalam rangka peningkatan kapasitas hasil Proklim,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini berkontribusi terhadap pemenuhan komitmen Indonesia untuk mengendalikan laju peningkatan suhu bumi di bawah dua derajat C.
Selain itu, dapat dilakukan salah satunya melalui gerakan nasional pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak yang perlu diperkuat dengan sinergi dan kolaborasi para pihak melalui berbagai kegiatan dan dukungan.
Selanjutnya, Fajar juga menyampaikan dengan enumerator ini semoga menambah capaian target kampung Iklim di Kota Solok pada khususnya, dan mendukung capaian 20 ribu kampung iklim seluruh Indonesia pada umumnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kota Solok Fajar Surya Kusuma di Solok Minggu mengatakan, Proklim merupakan program yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Proklim tersebut bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam aksi adaptasi, penguatan kapasitas, dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Program ini juga ditujukan untuk mendorong penyebarluasan aksi adaptasi dan mitigasi yang telah berhasil diimplementasikan di lokasi lainnya.
Serta memberikan pengakuan kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang terlibat, serta pihak yang turut mendukung implementasi Proklim.
Fajar juga menjelaskan, target capaian kampung iklim sampai pada tahun 2024 adalah 20 ribu kampung iklim.
Sampai dengan saat ini capaiannya masih sangat kecil, maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menindaklanjuti dengan melakukan peningkatan kuantitas calon lokasi Proklim tahun 2024 sebagai Upaya pengumpulan dan pencatatan data calon lokasi ProKlim ke dalam SRN-PPI yang dapat dilakukan oleh para pihak terkait, salah satunya oleh Enumerator Proklim.
“Kita akan melakukan verifikasi hasil survey ke lapangan terkait pengisian Spectrum dan pencatatan data Proklim dalam rangka peningkatan kapasitas hasil Proklim,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini berkontribusi terhadap pemenuhan komitmen Indonesia untuk mengendalikan laju peningkatan suhu bumi di bawah dua derajat C.
Selain itu, dapat dilakukan salah satunya melalui gerakan nasional pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak yang perlu diperkuat dengan sinergi dan kolaborasi para pihak melalui berbagai kegiatan dan dukungan.
Selanjutnya, Fajar juga menyampaikan dengan enumerator ini semoga menambah capaian target kampung Iklim di Kota Solok pada khususnya, dan mendukung capaian 20 ribu kampung iklim seluruh Indonesia pada umumnya.