Bukittinggi (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat bersama MUI Kota Bukittinggi menggelar kegiatan keagamaan tausiah keummatan bertajuk Palestina Adalah Kita yang diisi oleh ulama nasional, Bachtiar Nasir.
Bachtiar Nasir hadir bersama Ketua Indonesia Murojaah Foundation, Deden Muhammad didampingi Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar memberikan tausiah di hadapan ratusan jemaah yang tampak antusias hadir di Surau Buya Gusrizal, Kota Bukittinggi, Sabtu (11/11) malam.
"Palestina adalah kita, banyak keutamaan di Baitul Maqdis ini. Di sana makam para nabi, tempat Israk Rasul, di sini tempat keistimewaan bagi orang-orang yang maj berjuang membela Palestina," kata Bachtiar Nasir dalam tausiahnya.
Ia mengungkap dalam sisi peristiwa, memang terjadi kerusakan yang nyata di Palestina sebagai akibat terjadinya perang dengan Israel saat ini, namun di sisi lain juga menjadi tempat tujuan banyak orang untuk berjuang membela sesamanya.
"Ketika kami menanyakan ke media dan sumber informasi terpercaya, jawabannya dari sisi peristiwa adalah kerusakan luar biasa, namun ketika ditanyakan kepada warga pengejar syahid mereka menyebut adalah satu kebanggan bagi mereka yang gugur," kata Bachtiar Nasir.
Ia mengatakan warga Palestina dengan kekerasan hati dan imannya terus bertahan dan berjuang membela tanah mereka seperti perang sebelumnya.
"Di 1967 perang enam hari, tiga negara Arab yakninya Mesir, Suriah dan Yordania kalah. Tapi saat ini di hari ke 35, Palestina masih berjuang. Israel seperti melawan hantu yang mana pasukan pembela Palestina melakukan perlawanan dari arah yang tidak diduga," katanya.
Bachtiar Nasir juga menyampaikan kebanggaanya terhadap warga Kota Bukittinggi yang terus membela Palestina dengan cara apa saja termasuk penggalangan dana.
"Saya melintas di lokasi Jam Gadang, di sana ada kelompok seniman yang ikut berjuang berorasi membela Palestina. Alhamdulillah, dari seluruh kalangan saat ini bersatu membela, semoga kemenangan Palestina segera terwujud," kata dia.
Ia menambahkan imbauan agar seluruh umat muslim ikut berperang opini membela Palestina di setiap media komunikasi yang dimiliki agar tidak terjadi informasi palsu yang malah menyalahkan Palestina.
"Pergunakan media sosial sebagai penyambung lidah perjuangan. Informasi yang memburukkan Palestina hadir dengan alasan Hamas yang memulai peperangan, mereka tidak mengetahui bahwa sebelum itu selalu terjadi penistaan bahkan pembunuhan setidaknya sekali setiap pekan di Jalur Ghaza," kata dia.
"Israel pasti kalah sebagaimana pasti terbit dan tenggelamnya matahari, yang jadi pertanyaan adalah ada di posisi mana kita saat itu. Orang besar adalah orang berilmu yang membela agamanya, untuk apa harta berlimpah jika tidak digunakan untuk agama," pungkasnya.
Berita Terkait
Kemensos beri bantuan 160 Juta untuk tanggap bencana di Sawahlunto
Rabu, 8 Mei 2024 13:17 Wib
Pengenalan produk berbahan sawit kepada pelajar
Rabu, 8 Mei 2024 12:14 Wib
Presiden kunjungi Pasar Baru Karawang
Rabu, 8 Mei 2024 12:09 Wib
BMKG imbau waspada banjir rob di pesisir Indonesia
Rabu, 8 Mei 2024 12:02 Wib
Pemerintah akan naikan HET Minyak Kita
Rabu, 8 Mei 2024 11:57 Wib
Ratusan Mitra Pengemudi Grab Padang nobar Film "Siksa Kubur"
Rabu, 8 Mei 2024 10:49 Wib
PT Semen Padang lepas 80 calon jemaah Haji tahun 2024
Rabu, 8 Mei 2024 9:10 Wib
Kadinkes Sumbar: Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 7:45 Wib