Padang (ANTARA) - Bagi masyarakat pantai penanganan kegawatdaruratan menjadi suatu yang penting, mengingat kemungkinan adanya kecelakaan yang terjadi di sekitar kawasan tersebut yang implikasinya menekan korban yang tidak terselamatkan
Salah satu bentuk penangangan kegawatdarurat tersebut yakni Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang merupakan tindakan cepat untuk mengatasi masalah pernapasan seperti henti jantung diakibatkan tenggelam atau tersapu ombak.
Penanganan BHD ini bukan hanya dilakukan oleh tim penyelamat atau tenaga kesehatan namun kemampuannya juga wajib dimiliki semua masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Meskipun terlihat sederhana dan dapat dilakukan, namun tetap saja masyarakat perlu dilatih lebih baik bahkan hingga terbentuk sebuah tim khusus yang terdiri atas orang yang terlatih dalam BHD.
Atas dasar inilah Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Baiturrahmah menggelar pelatihan sekaligus edukasi BHD kepada masyarakat pada kawasan wisata kampung nelayan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dosen Unbrah yakni Dr. drg. Yulia Rahmad, M.Kes, Vitri Yuli Afni Amran, S.SiT, M.Keb, Putri Engla Pasalina sebagai narasumber dan empat orang mahasiswa.
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini meliputi pelatihan praktik BHD dengan media phantom kepada masyarakat pantai yang berada pada lokasi wisata.
Sasarannya untuk melatih masyarakat sekitar dalam memberikan pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan di pantai dan laut di sekitar kawasan tersebut.
Dalam pelatihan tersebut masyarakat diajarkan antara lain cek nadi dan denyut jantung, kompresi dada hingga memberikan jalan napas bagi korban kecelakaan.
Dalam kegiatan tersebut dari 25 orang yang ikut pelatihan sekitar 40 persen dinilai siap dalam melakukan tindakan BHD.
Hal ini wajar mengingat pengetahuan masyarakat setempat terkait penanganan BHD cukup minim.
Terlebih Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan aspek penting pada kehidupan sehari-hari, baik itu di rumah, di tempat pariwisata, di jalan, di sekolah, maupun di kantor.
Hal ini dikarenakan kejadian yang merupakan darurat perlu segera ditangani di tempat kejadian sesuai dengan definisi yakni upaya untuk menangani korban dengan segera di tempat kejadian.
Prinsip-prinsip P3K adalah tindakan yang dilakukan segera, mempertahankan hidup korban, mengurangi penderitaan, mencegah pengotoran luka dan penderitaan lanjutan serta merujuk korban ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Prinsip-prinsip P3K ini dianggap perlu bagi semua lapisan masyarakat, karena dengan P3K kita dapat membantu orang atau korban sampai mendapat perawatan medis professional.
Kegiatan dilaksanakan atas dana Yayasan Pendidikan Baiturrahmah tahun 2023.*
Berita Terkait
PkM Kedokteran Unbrah, Cegah Stunting Dalam Mempersiapkan Generasi Kuat Dan Sehat Di Nagari Ampuan Lumpo Pesisir Selatan.
Selasa, 19 November 2024 7:43 Wib
Program Kosabangsa, Dosen Unbrah-Unand Hibahkan Mesin Penggiling Tebu dan Alat Deteksi Abu Marapi di Bukik Batabuah
Rabu, 13 November 2024 12:53 Wib
"Cegah Stunting" Dosen Unbrah-Unand Kolaborasi Skrining Anemia dan Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
Kamis, 7 November 2024 6:20 Wib
PkM, Penyegaran Pemeriksaan Forensik untuk Dokter Umum Lewat Penyuluhan dan Pelatihan di RS Bhayangkara Padang
Minggu, 3 November 2024 8:53 Wib
Unbrah Gelar Raker Persiapkan Kualitas Pendidikan Tinggi Unggul
Jumat, 25 Oktober 2024 17:36 Wib
Dosen FKG Unbrah Modifikasi Kursi Gigi Elektrik untuk Disabilitas
Senin, 7 Oktober 2024 10:34 Wib
Mahasiswa Baru Unbrah Mulai Laksanakan Kuliah Tahun Ajaran 2024/2025 Usai Hasimaru
Senin, 9 September 2024 5:43 Wib
Unbrah Gelar Kegiatan Hari Silaturahim Mahasiswa Baru 2024
Rabu, 4 September 2024 17:40 Wib