Pengendara Diimbau Tidak Lewati Malalak-Balingka Saat Hujan

id longsor

Pengendara Diimbau Tidak Lewati Malalak-Balingka Saat Hujan

Ilustrasi. (ANTARA SUMBAR)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mengimbau pengendara kendaraan bermotor agar menghindari melewati jalur Malalak-Balingka terutama saat cuaca dalam kondisi hujan dan malam hari.

"Saat libur Natal dan Tahun Baru 2017, masyarakat akan memanfaatkannya untuk berlibur sehingga akan ada peningkatan arus kendaraan. Kami imbau jangan melewati jalur Malalak-Balingka saat hujan dan malam hari," kata Sekretaris Daerah Agam, Martias Wanto di Bukittinggi, Rabu.

Hal itu ia sampaikan usai menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 di wilayah hukum Polres Bukittinggi yang dilaksanakan di mapolres setempat.

Ia menerangkan kondisi di jalan alternatif yang menghubungkan Padang dan Bukittinggi itu masih labil usai longsor terjadi awal Desember lalu sehingga pemerintah setempat menetapkan status siaga bencana bagi kabupaten tersebut hingga 31 Desember 2016.

"Kondisi saat ini sebetulnya tidak masalah untuk dilewati kendaraan walau masih ada proses pembersihan. Kami imbau pengendara tetap hati-hati meskipun lewat di jalur itu tidak dalam kondisi hujan," ujarnya.

Jelang masa libur akhir tahun, pihaknya akan menyiapkan petugas untuk berjaga di wilayah sebelum masuk jalur itu seperti di Simpang Malalak untuk mengantisipasi kemungkinan bencana.

"Kalau cuaca hujan harus setop, tidak ada kendaraan yang boleh lewat. Kami akan siagakan petugas dan alat berat untuk mengantisipasi bila ada bencana," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Bambang Warsito menambahkan untuk pengamanan libur akhir tahun pihaknya menyiagakan 50 personel di pos-pos untuk daerah rawan bencana seperti Kecamatan Malalak, Palupuh dan Ampek Koto.

"Mulai 24 Desember 2016 petugas akan dibagi lokasinya. Di samping itu sebanyak sembilan unit alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat dan provinsi akan disiagakan," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya juga akan melibatkan Kelompok Siaga Bencana (KSB) terutama untuk dukungan informasi bagi masyarakat. (*)