Wakanda Taram jadi alternatif liburan di Limapuluh Kota

id Wakanda Taram,limapuluhkota sumbar

Wakanda Taram jadi alternatif liburan di Limapuluh Kota

Rakit menjadi salah satu daya tarik Wakanda Taram. (ANTARA/Miko Elfisha)

Sarilamak (ANTARA) - Wisata Kapalo Banda atau lebih dikenal dengan Wakanda di Taram, Kecamatan Harau, menjadi salah satu destinasi alternatif yang bisa dinikmati saat berlibur di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Bupati Limapuluh Kota, Syafruddin Dt Bandaro Rajo di Sarilamak, Sabtu mengatakan destinasi wisata tersebut menjadi salah satu unggulan di Kabupaten itu dengan jumlah kunjungan mencapai ribuan orang per tahun.

"Limapuluh Kota memiliki banyak destinasi wisata salah satunya Wakanda Taram yang dikelola berdasarkan skema perhutanan sosial," katanya.

Wakanda Taram dikelilingi perbukitan dan hutan yang masih asri serta aliran sungai, air terjun hingga jejeran pohon pinus yang menawan. Wisatawan benar-benar disuguhkan "terapi alam" untuk melupakan sejenak hiruk pikuk perkotaan.

Di destinasi ini wisatawan bisa menikmati pemandian dewasa dan anak-anak, wahana rakit bambu untuk menelusuri sungai sembari berfoto-foto, menelusuri hutan pinus, menikmati air terjun Sarosah Tujuah Tingkek, dan ada juga area Camping Ground.

Dengan pesona itu wajar saja Wakanda mulai bisa menyaingi destinasi unggulan lain seperti Harau yang telah sangat dikenal oleh wisatawan.

Apalagi promosi yang dilakukan oleh pengelola melalui beberapa platform media sosial juga cukup baik sehingga semakin dikenal tidak saja oleh wisatawan lokal Sumatera Barat tetapi juga dari provinsi tetangga seperti Riau.

Bupati Syafaruddin menyebut PAD dari Wakanda bisa mencapai Rp2 miliar setahun. Hal itu sangat mendukung perekonomian masyarakat sekitar.

Sebelumnya Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi mengatakan Wakanda Taram merupakan salah satu destinasi wisata menggunakan skema perhutanan sosial yang berhasil di Sumbar.

"Wakanda Taram ini bisa menjadi percontohan pengelolaan hutan untuk wisata melalui skema perhutanan sosial," katanya.*