Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menghormati kemungkinan perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023 antara organisasi kemasyarakatan (ormas) dan pemerintah, dan akan memberikan fasilitas pelaksanaan Shalat Idul Fitri untuk keduanya.
"Sesuai arahan gubernur, kita menghormati perbedaan itu dan memfasilitasi pelaksanaan Shalat Idul Fitri baik untuk Muhammadiyah maupun yang mengikuti ketetapan pemerintah," kata Sekda Provinsi Sumbar, Hansastri, di Padang, Rabu.
Ia mengatakan Pemprov Sumbar mempersiapkan lapangan halaman Kantor Gubernur Sumbar untuk shalat Idul Fitri. Jika hari hujan, maka shalat akan dilaksanakan di Masjid Raya Sumbar.
Ia menyebut Muhammadiyah sudah memastikan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Lebaran 2023 jatuh pada 21 April 2023 dan pelaksanaan Shalat Idul Fitri sesuai dengan jadwal tersebut.
"Kalau nanti Muhammadiyah mau melaksanakan Shalat Idul Fitri di halaman kantor gubernur, Pemprov Sumbar akan fasilitasi sesuai arahan gubernur," ujarnya.
Namun ia menyebut sampai saat ini belum ada organisasi kemasyarakatan yang secara resmi mengajukan permintaan fasilitas dari Pemprov Sumbar untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri.
"Kemungkinan Muhammadiyah melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan yang ada di masing-masing kelurahan," katanya.
Sementara itu Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sumbar, Al Amin, mengatakan untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri Pemprov Sumbar menunggu ketetapan dari pemerintah pusat.
"Untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri kita masih menunggu ketetapan pemerintah. Tapi kita sudah persiapan, sesuai dengan Panitia Hari Besar Islam," katanya.
Prosesi Shalat Idul Fitri oleh pemerintah nantinya dimulai pada pukul 07.30 WIB. Dengan khatib Dr H Ridho Nur Lc MA, Dosen UIN Imam Bonjol Padang. Sedangkan bertindak sebagai Imam adalah H Sardona SIq Spdi.