Padang Panjang, (ANTARA) - Distribusi air bersih ke pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat terganggu karena pompa yang ada di beberapa lokasi dimatikan akibat hujan lebat yang mengguyur kota itu sejak Selasa (22/2) siang.
Direktur PDAM Kota Padang Panjang Adrial A. Bakar di Padang Panjang, Kamis mengatakan gangguan distribusi air ke pelanggan, karena masuknya air dari luar bak penampungan yang mengakibatkan air bersih yang berada di bak penampungan Sungai Andok tercemar dan bercampur lumpur akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu.
"Tingginya curah hujan mengakibatkan luapan air dari luar masuk ke bak penampungan, hal ini menyebabkan air bersih di bak penampungan bercampur dengan air dari luar, kalau curah hujan normal tidak akan masuk ke bak penampungan,“ kata dia.
Untuk menghindari masuknya air kotor ke jaringan pipa pelanggan, maka pada Selasa (22/02) sekitar pukul 15.00 Wib sore PDAM mematikan pompa air selama 3 hingga 5 jam, meskipun demikian masih ada sisa limpahan di pipa distribusi.
Ia mengatakan langkah awal yang dilakukan adalah menguras sisa limpahan yang masuk ke jaringan pipa, mudah-mudahan sore ini masyarakat bisa kembali mendapatkan air bersih.
Dari tiga bak penampungan yang ada di wilayah selatan kota itu, hanya bak berlokasi di Sungai Andok yang terimbas luapan air.
Sementara bak di lokasi Lubuk Mata Kucing, resevoar tetap berjalan normal dan tidak mengganggu pendistribusian air bersih ke rumah-rumah pelanggan di sekitarnya.
“Saat ini di Lubuk Mata Kucing, kami hanya menggerakkan satu pompa, namun tidak terdampak hujan lebat karena luapan air mengalir langsung ke kolam renang,” katanya.
Jika selama ini sumber mata air PDAM keruh apabila terjadi gempa karena adanya pergesekan tanah, tapi sekarang disebabkan limpahan air dari luar yang masuk ke sumber mata air PDAM. (*)