Wali Kota: ketersediaan dan stabilitas harga pangan Sawahlunto aman

id sawahlunto,deri asta,harga pangan,inflasi sawahlunto

Wali Kota: ketersediaan dan stabilitas harga pangan Sawahlunto aman

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta pimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda untuk mengendalikan inflasi, Kamis. (Antara/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Deri Asta, mengatakan ketersediaan dan stabilitas harga pangan di daerah itu masih aman, tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan.

"Memang di pasar telah ada kenaikan, terutama pada komoditas bahan pangan seperti beras dan cabe. Namun kenaikan harga itu masih terkendali," katanya di Sawahlunto, Jumat.

Ia mengatakannya Pemkot setempat bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota itu telah bergerak menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

Pemerintah setempat, katanya sudah melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Forkopimda dan instansi terkait untuk membahas langkah-langkah mencegah permasalahan dalam ketersediaan dan stablitas harga pangan yang secara nasional berpengaruh pada inflasi.

"Kita menyampaikan terima kasih kepada jajaran Forkopimda untuk berbagai informasi dan saran-saran yang disampaikan. Seluruh masukan tersebut sudah dibahas dan kita langsung mengarahkan perangkat daerah terkait untuk menindaklanjutinya," katanya.

Ia mengingatkan perangkat daerah tersebut agar tidak lengah dan tetap memprioritaskan strategi antisipasi jika suatu saat mendadak terjadi lonjakan harga yang tidak terkendali.

Ketua DPRD Eka Wahyu yang menyarankan agar pekerjaan-pekerjaan fisik proyek pembangunan dapat dipercepat pelaksanaannya.

"Hal itu karena DPRD Sawahlunto memandang pelaksanaan proyek pembangunan terutama pekerjaan fisik itu akan berpengaruh besar pada perputaran ekonomi masyarakat, yakni dari tenaga kerja, bahan material dan lain-lain," kata dia.

Kapolres Sawahlunto yang diwakili Wakapolres Kompol Asnomi Nanda memberikan saran supaya kalau pemkot melaksanakan operasi pasar maka penyelenggaraannya disebar ke desa-desa yang tidak memiliki pasar.

"Pemantauan Polres di lapangan menemukan bahwa jika operasi pasar dilaksanakan di tempat yang dekat dengan pasar maka menimbulkan gesekan dengan pedagang dan pemilik toko yang ada di pasar itu," katanya.

Ia menambahkan, Sawahlunto merupakan wilayah yang kecil dan pembeli yang sedikit sehingga jika dilakukan operasi pasar maka pedagang merugi karena pembeli lebih memilih operasi pasar daripada membeli pada pedagang.

Sedangkan Dandim 0310/Sawahlunto Sijunjung Letkol (Inf) Endik Hendra Sandi mengusulkan agar Pemkot lebih intensif mengajak dan memfasilitasi masyarakat untuk menanam hortikultura (sayur dan buah) pada lahan dan pekarangan kosong di sekitar rumah.

Dari pihak Kejaksaan Negeri Sawahlunto yang diwakili Kasi Datun Hendrio Suherman menyatakan siap mendukung pengendalian inflasi daerah melalui pendampingan dan pengawasan dari aspek hukum.