Pemkot Sawahlunto resmikan dan hibahkan kampus PSDKU kepada UNP
Sawahlunto, (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat meresmikan kampus Program Studi Diluar Kampus Utama Universitas Negeri Padang (PSDKU UNP) sekaligus menghibahkan aset tanah dan gedung kampus itu kepada UNP.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta di Sawahlunto, Kamis menyampaikan dengan telah selesai dibangun oleh Pemkot dan dihibahkan kepada UNP maka pengelolaan dan pengembangan kampus PSDKU itu kini berada sepenuhnya di pihak UNP.
"Alhamdulillah, Sawahlunto kini telah resmi memiliki kampus. Dengan luas lahan 5,1 hektar, Pemkot telah selesai membangun gedung dua lantai untuk ruang belajar, labor, kantor, fasilitas penunjang dan pagar," kata dia.
Ia menyebut pembangunan kampus yang telah dilaksanakan selama dua tahun itu dibiayai APBD Kota Sawahlunto dengan total anggaran Rp6 miliar.
"Ini adalah wujud komitmen Pemkot Sawahlunto dalam mewujudkan harapan masyarakat agar kota ini mempunyai kampus perguruan tinggi. Komitmen itu kita terjemahkan melalui kerja sama dengan UNP untuk membuat PSDKU di Sawahlunto," katanya.
Wali Kota Deri menyebut sesuai kesepakatan dalam kerja sama itu, Pemkot Sawahlunto menyediakan tanah dan membangun gedung kampus, kemudian dihibahkan kepada UNP yang akan melanjutkan pengelolaan dan pengembangan kampus tersebut.
"Pihak UNP sudah langsung memulai untuk meneruskan pembangunan pengembangan kampus PSDKU Sawahlunto ini. Tadi bersamaan dengan peresmian kampus awal, itu ditandai dengan peletakan batu pertama, kata pak Rektor bahwa alokasi dana pembangunannya mencapai Rp30 miliar," kata dia.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Deri Asta juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat dan niniak mamak Kenagarian Kolok yang telah menghibahkan tanah seluas 5,1 hektar milik mereka kepada Pemkot untuk dimanfaatkan menjadi kampus PSDKU UNP.
"Ini bukti nyata dukungan dan sinergi dari masyarakat Kolok pada pembangunan Kota Sawahlunto. Sekali lagi kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata dia.
Wali Kota Deri menambahkan, selain hibah aset berupa tanah dan gedung serta fasilitas penunjang itu Pemkot Sawahlunto pada masa awal pengelolaan PSDKU UNP juga mendukung dengan memberikan hibah berupa bantuan dana untuk operasional kegiatan belajar mengajar.
"Dukungan lainnya, saat kampus PSDKU masih dalam dalam proses pembangunan sehingga ruang kelas belum cukup, maka Pemkot meminjamkan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Sapan untuk dipakai sebagai ruang kelas," ujarnya merinci.
Rektor UNP Ganefri menyampaikan UNP akan mengembangkan PSDKU di Sawahlunto itu baik dari segi gedung kampus, dosen, jurusan maupun jumlah mahasiswa.
"Kondisi sekarang PSDKU Sawahlunto sudah mempunyai hampir 200 orang mahasiswa. Dengan empat jurusan yaitu prodi pertambangan, prodi otomotif, prodi PGSD dan prodi PGPAUD," ujar dia merinci.
Ia menyebut dalam pengembangan PSDKU Sawahlunto akan difokuskan kepada vokasi dan pendidikan guru.
"Tidak usah ragu dengan PSDKU Sawahlunto, kami berkomitmen meningkatkan kualitas perkuliahan di sini. Kami perlu sampaikan bahwa kualitas kampus di Sawahlunto tidak kalah dengan kualitas kampus di Padang, buktinya sekarang untuk pengembangan kampus di Sawahlunto ini kami anggarkan sampai Rp30 miliar," kata dia. (*)
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta di Sawahlunto, Kamis menyampaikan dengan telah selesai dibangun oleh Pemkot dan dihibahkan kepada UNP maka pengelolaan dan pengembangan kampus PSDKU itu kini berada sepenuhnya di pihak UNP.
"Alhamdulillah, Sawahlunto kini telah resmi memiliki kampus. Dengan luas lahan 5,1 hektar, Pemkot telah selesai membangun gedung dua lantai untuk ruang belajar, labor, kantor, fasilitas penunjang dan pagar," kata dia.
Ia menyebut pembangunan kampus yang telah dilaksanakan selama dua tahun itu dibiayai APBD Kota Sawahlunto dengan total anggaran Rp6 miliar.
"Ini adalah wujud komitmen Pemkot Sawahlunto dalam mewujudkan harapan masyarakat agar kota ini mempunyai kampus perguruan tinggi. Komitmen itu kita terjemahkan melalui kerja sama dengan UNP untuk membuat PSDKU di Sawahlunto," katanya.
Wali Kota Deri menyebut sesuai kesepakatan dalam kerja sama itu, Pemkot Sawahlunto menyediakan tanah dan membangun gedung kampus, kemudian dihibahkan kepada UNP yang akan melanjutkan pengelolaan dan pengembangan kampus tersebut.
"Pihak UNP sudah langsung memulai untuk meneruskan pembangunan pengembangan kampus PSDKU Sawahlunto ini. Tadi bersamaan dengan peresmian kampus awal, itu ditandai dengan peletakan batu pertama, kata pak Rektor bahwa alokasi dana pembangunannya mencapai Rp30 miliar," kata dia.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Deri Asta juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat dan niniak mamak Kenagarian Kolok yang telah menghibahkan tanah seluas 5,1 hektar milik mereka kepada Pemkot untuk dimanfaatkan menjadi kampus PSDKU UNP.
"Ini bukti nyata dukungan dan sinergi dari masyarakat Kolok pada pembangunan Kota Sawahlunto. Sekali lagi kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata dia.
Wali Kota Deri menambahkan, selain hibah aset berupa tanah dan gedung serta fasilitas penunjang itu Pemkot Sawahlunto pada masa awal pengelolaan PSDKU UNP juga mendukung dengan memberikan hibah berupa bantuan dana untuk operasional kegiatan belajar mengajar.
"Dukungan lainnya, saat kampus PSDKU masih dalam dalam proses pembangunan sehingga ruang kelas belum cukup, maka Pemkot meminjamkan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Sapan untuk dipakai sebagai ruang kelas," ujarnya merinci.
Rektor UNP Ganefri menyampaikan UNP akan mengembangkan PSDKU di Sawahlunto itu baik dari segi gedung kampus, dosen, jurusan maupun jumlah mahasiswa.
"Kondisi sekarang PSDKU Sawahlunto sudah mempunyai hampir 200 orang mahasiswa. Dengan empat jurusan yaitu prodi pertambangan, prodi otomotif, prodi PGSD dan prodi PGPAUD," ujar dia merinci.
Ia menyebut dalam pengembangan PSDKU Sawahlunto akan difokuskan kepada vokasi dan pendidikan guru.
"Tidak usah ragu dengan PSDKU Sawahlunto, kami berkomitmen meningkatkan kualitas perkuliahan di sini. Kami perlu sampaikan bahwa kualitas kampus di Sawahlunto tidak kalah dengan kualitas kampus di Padang, buktinya sekarang untuk pengembangan kampus di Sawahlunto ini kami anggarkan sampai Rp30 miliar," kata dia. (*)