Wako Sawahlunto ajak kejar ketertinggalan pendidikan akibat Pandemi COVID-19
Sawahlunto, (ANTARA) - Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Deri Asta mengajak kepala sekolah di daerah itu untuk mengejar ketertinggalan pendidikan yang terjadi akibat pandemi COVID-19.
"Proses belajar dan mengajar di sekolah sempat terhambat atau tidak berjalan maksimal saat terjadinya pandemi COVID-19 yang berlangsung selama hampir dua tahun. Sehingga hal itu menyebabkan terjadinya ketertinggalan dunia pendidikan," kata dia pada pelantikan delapan Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) di Sawahlunto, Senin.
Ia mengatakan, kondisi ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama yakni bagaimana caranya untuk mengejar kembali apa-apa yang tertinggal itu dan meningkatkan kembali agar mutu pendidikan daerah itu lebih maju ke depan
Untuk itu para kepala sekolah dan Dinas Pendidikan harus bersinergi menyusun rencana dan mengimplementasikan strategi yang dibuat dalam upaya mengejar ketertinggalan tersebut benar-benar dapat dilaksanakan.
"Tentu harus dengan pertimbangan dan perhitungan yang masak terlebih dahulu. Tidak boleh juga karena alasan mengejar-ngejar ini lalu guru-guru dan pelajar ditekan untuk mengikuti proses belajar mengajar melebihi standar yang telah ditetapkan," katanya.
Wali Kota Deri Asta menyampaikan dari pemerintah pusat telah mengeluarkan kurikulum merdeka yang menurut Kemendikbudristek efektif untuk mengejar ketertinggalan pendidikan karena pandemi COVID-19.
"Jadi sebagai panduannya menggunakan kurikulum merdeka. Kemudian tentu bisa dipadukan dengan berbagai kreasi kita di daerah sesuai potensi dan kondisi, asalkan tidak bertentangan dengan kurikulum merdeka," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Asril mengatakan pihaknya siap mendukung dan memfasilitasi para kepala sekolah untuk melaksanakan arahan dari Wali Kota Deri Asta.
Delapan kepala sekolah yang dilantik yakni Maizarti sebagai kepala sekolah SD Negeri 12 Silungkang Duo, Hendri Joni sebagai kepala sekolah SD Negeri 07 Muaro Kalaban, Evayeti sebagai kepala sekolah SD Negeri 12 Talawi Mudiak dan Arjais sebagai kepala sekolah SD Negeri 05 Kolok Mudiak.
Kemudian Maiyulastri sebagai kepala sekolah SD Negeri 13 Sungai Durian, Mislaini sebagai kepala sekolah SD Negeri 05 Batu Tanjung, Hendra Cipta sebagai kepala sekolah SD Negeri 25 Balai Batu Sandaran dan Depi Nurmuliati sebagai kepala sekolah SD Negeri 17 Pasar Baru. (*)
"Proses belajar dan mengajar di sekolah sempat terhambat atau tidak berjalan maksimal saat terjadinya pandemi COVID-19 yang berlangsung selama hampir dua tahun. Sehingga hal itu menyebabkan terjadinya ketertinggalan dunia pendidikan," kata dia pada pelantikan delapan Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) di Sawahlunto, Senin.
Ia mengatakan, kondisi ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama yakni bagaimana caranya untuk mengejar kembali apa-apa yang tertinggal itu dan meningkatkan kembali agar mutu pendidikan daerah itu lebih maju ke depan
Untuk itu para kepala sekolah dan Dinas Pendidikan harus bersinergi menyusun rencana dan mengimplementasikan strategi yang dibuat dalam upaya mengejar ketertinggalan tersebut benar-benar dapat dilaksanakan.
"Tentu harus dengan pertimbangan dan perhitungan yang masak terlebih dahulu. Tidak boleh juga karena alasan mengejar-ngejar ini lalu guru-guru dan pelajar ditekan untuk mengikuti proses belajar mengajar melebihi standar yang telah ditetapkan," katanya.
Wali Kota Deri Asta menyampaikan dari pemerintah pusat telah mengeluarkan kurikulum merdeka yang menurut Kemendikbudristek efektif untuk mengejar ketertinggalan pendidikan karena pandemi COVID-19.
"Jadi sebagai panduannya menggunakan kurikulum merdeka. Kemudian tentu bisa dipadukan dengan berbagai kreasi kita di daerah sesuai potensi dan kondisi, asalkan tidak bertentangan dengan kurikulum merdeka," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Asril mengatakan pihaknya siap mendukung dan memfasilitasi para kepala sekolah untuk melaksanakan arahan dari Wali Kota Deri Asta.
Delapan kepala sekolah yang dilantik yakni Maizarti sebagai kepala sekolah SD Negeri 12 Silungkang Duo, Hendri Joni sebagai kepala sekolah SD Negeri 07 Muaro Kalaban, Evayeti sebagai kepala sekolah SD Negeri 12 Talawi Mudiak dan Arjais sebagai kepala sekolah SD Negeri 05 Kolok Mudiak.
Kemudian Maiyulastri sebagai kepala sekolah SD Negeri 13 Sungai Durian, Mislaini sebagai kepala sekolah SD Negeri 05 Batu Tanjung, Hendra Cipta sebagai kepala sekolah SD Negeri 25 Balai Batu Sandaran dan Depi Nurmuliati sebagai kepala sekolah SD Negeri 17 Pasar Baru. (*)