Siswa MTs Muhammadiyah Lima Kaum belajar di mushala pasca-sekolah mereka terbakar
Batusangkar, (ANTARA) - Para siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat terpaksa belajar di mushala pasca-bangunan sekolah mereka terbakar pada Senin (26/12).
Kepala MTs Muhammadiyah Lima Kaum Dina Muliawati di Batusangkar, Senin mengatakan siswa terpaksa pindah belajar karena dua lokal yang selama ini mereka gunakan untuk proses belajar mengajar telah hangus terbakar.
"Jadi untuk sementara kami pindahkan ke mushala. Setengah ruangan mushala digunakan untuk belajar, dan setengahnya lagi untuk beribadah," kata Dina.
Ia mengatakan meskipun terkena musibah, namun dalam ukhwah islamiah terutama sesama Muhammadiyah tetap mendukung sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Selain itu, banyak donatur-donatur berdatangan yang memberikan bantuan baik berupa materi untuk pembangunan maupun bantuan non materi.
"Sehingga kami lebih semangat lagi dalam mengajar. Hingga saat ini telah terkumpul kurang lebih Rp90 juta," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian usai menjadi pembina upacara di sekolah itu mengapresiasi dewan guru dan peserta didik yang tetap semangat menuntut ilmu meski dalam keadaan diterpa musibah.
Ia berpesan agar para siswa senantiasa memegang teguh janji pelajar Muhammadiyah yang sering dibacakan di kalangan siswa.
Karena sepanjang peserta didik memegang teguh janji pelajar Muhamadiyah dan merasakan makna dan isi dalam janji tersebut, maka kesuksesan bisa diraih.
"Kalian harus punya tekad dan semangat untuk menjadi sesuatu. Karena siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil,” kata Wabup. (*)
Kepala MTs Muhammadiyah Lima Kaum Dina Muliawati di Batusangkar, Senin mengatakan siswa terpaksa pindah belajar karena dua lokal yang selama ini mereka gunakan untuk proses belajar mengajar telah hangus terbakar.
"Jadi untuk sementara kami pindahkan ke mushala. Setengah ruangan mushala digunakan untuk belajar, dan setengahnya lagi untuk beribadah," kata Dina.
Ia mengatakan meskipun terkena musibah, namun dalam ukhwah islamiah terutama sesama Muhammadiyah tetap mendukung sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Selain itu, banyak donatur-donatur berdatangan yang memberikan bantuan baik berupa materi untuk pembangunan maupun bantuan non materi.
"Sehingga kami lebih semangat lagi dalam mengajar. Hingga saat ini telah terkumpul kurang lebih Rp90 juta," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian usai menjadi pembina upacara di sekolah itu mengapresiasi dewan guru dan peserta didik yang tetap semangat menuntut ilmu meski dalam keadaan diterpa musibah.
Ia berpesan agar para siswa senantiasa memegang teguh janji pelajar Muhammadiyah yang sering dibacakan di kalangan siswa.
Karena sepanjang peserta didik memegang teguh janji pelajar Muhamadiyah dan merasakan makna dan isi dalam janji tersebut, maka kesuksesan bisa diraih.
"Kalian harus punya tekad dan semangat untuk menjadi sesuatu. Karena siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil,” kata Wabup. (*)