16 PTNBH diseminasikan 141 penelitian hasil riset kolaborasi bersama di Unand

id PTNBH,Rektor Unand Prof Yuliandri,Berita unand,Berita sumbar

16 PTNBH diseminasikan 141 penelitian hasil riset kolaborasi bersama di Unand

Rektor Unand Prof Yuliandri membuka seminar Hasil Laporan Akhir Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) PTNBH Tahun 2022 di Padang, Senin (Antara/HO-Unand)

Padang (ANTARA) - Sebanyak 16 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) mendiseminasikan 141 judul penelitian di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat yang merupakan hasil riset kolaborasi bersama melibatkan 420 peneliti.

"141 hasil penelitian tersebut meliputi bidang agro maritim, pendidikan, informasi digital, energi, kesehatan teknologi pangan, pertahanan dan keamanan, sosial humaniora dan ekonomi," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand Dr Uyung Gatot S Dinata di Padang, Senin.

Ia menyampaikan hal itu pada Seminar Hasil Laporan Akhir Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) PTNBH Tahun 2022 diikuti para peneliti dari 16 PTNBH.

Menurut dia dalam pelaksanaan riset tersebut menggunakan tiga skema yaitu skema A berupa gabungan dari tiga PTNBH, skema B gabungan antara PTNBH dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional dan skema C kolaborasi dengan perguruan tinggi di luar negeri.

"Seminar hasil akhir ini melibatkan 34 reviewer," ujarnya.

Ia berharap akan lahir hasil penelitian yang bermutu untuk kemudian dilakukan hilirisasi sampai komersialisasi riset.

Sementara Rektor Unand Prof Yuliandri menyampaikan riset kolaborasi yang dilakukan merupakan salah satu bentuk kepedulian dalam menghadapi dan mengantisipasi berbagai hal yang bisa dikontribusikan untuk bangsa dan negara.

"Ini juga upaya memperluas dan memperdalam jejaring riset," kata dia.

Apalagi menurutnya setiap perguruan tinggi punya keunggulan masing-masing dan lewat kolaborasi kontribusi untuk bangsa bisa terwujud.

Rektor menyampaikan setiap PTNBH juga akan bisa saling berbagi, memperkuat jejaring sehingga inovasi yang dihasilkan periset bisa saling melengkapi.

"Selain itu akan mendorong hadirnya riset yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," ujarnya.

Ia menambahkan perguruan tinggi yang baik sejatinya hasil risetnya bisa dimanfaatkan secara luas di masyarakat bukan semata syarat administrasi.