Sarilamak (ANTARA) - Kembali tingginya angka kunjungan wisatawan ke Lembah Harau pascapandemi COVID-19 berdampak kepada usaha ekonomi kreatif ikut menggeliat salah satunya usaha kuliner.
Peluang itu yang diambil SE Miki Elfisha untuk membuka cafe Bhumi Harau yang berlokasi di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau. Cafe tersebut hadir dengan menu andalan Mie Gacoan Original dan Mie Gacoan Yamin
"Di sekitaran Lembah Harau ini memang bisa dikatakan belum ada tempat makan yang representatif untuk wisatawan, ini lah yang coba kita fasilitasi," kata Miki pada saat Grand Opening Bhumi Harau, Minggu (16/10).
Selain menyasar wisatawan yang ingin menikmati keindahan Lembah Harau, pihaknya juga menyasar wisatawan yang menginap di beberapa homestay di sekitaran Lembah Harau.
Lembah Harau sebagai objek wisata unggulan Kabupaten Limapuluh Kota memang jadi target kunjungan utama wisatawan luar daerah dan mancanegara. Pada akhir pekan, wisatawan dari Provinsi Riau atau pun beberapa kabupaten kota lain di Sumbar cukup banyak memilih menginap di beberapa homestay yang ada di Lembah Harau.
"Walaupun tempat kita di tempat wisata, untuk harga kita tetap manenggang. Mudah-mudahan pelanggan yang datang bisa terpuaskan dan tidak merasa diberatkan," kata dia.
Sebagai salah satu cafe pertama di Sumbar yang menyediakan menu unggulan Mie Gacoan, Bhumi Harau juga menyediakan berbagai menu lain, seperti steak ayam, ayam letoy, mie ayam, soto daging, dan lainnya.
"Kita di sini memang menyediakan menu makanan berat, sehingga wisatawan tidak perlu lagi membawa makanan dari luar. Sekarang baru awal, ke depan kita akan tambah sejumlah menu lagi," ujarnya.
Untuk dapat menarik pelanggan, sepanjang Oktober Bhumi Harau juga memberikan diskon khusus kepada para pelanggannya. Diantaranya diskon 20 persen untuk pelanggan yang mengikuti akun media sosial Instagram @Bhumiputra serta diskon 30 persen untuk menandai postingan di Instagram.
"Untuk diskon ini kita berikan sepanjang Oktober 2022 ini," kata miki.
Sementara itu salah satu pengunjung Cafe Bhumi Harau Adi mengaku selama berkunjung ke Lembah Harau sedikit kesulitan mencari tempat kuliner.
"Ke depan saya berharap semakin banyak lagi usaha kuliner di sini dan untuk Bhumi Harau semakin berkembang dan semakin banyak jenis makanan dan minuman yang dijual," ujarnya.*