Jakarta, (Antara) - PT Pertagas, anak usaha PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, pengaliran minyak dari Tempino, Jambi, menuju Plaju, Sumsel, melalui pipa yang baru dioperasikan beberapa hari sudah mengalami pencurian. Sekretaris Perusahaan Pertagas Eko Agus di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya prihatin dan geram dengan ulah para pencuri. "Pipa yang baru beroperasi beberapa hari sudah dicuri lagi," katanya. Padahal, salah satu tujuan pembangunan pipa senilai Rp800 miliar tersebut adalah menekan pencurian pipa lama yang sudah berlangsung bertahun-tahun dan dalam jumlah besar. Pipa baru sudah dirancang meminimalkan risiko dan pencurian dengan ditanam sedalam 1,5 meter. "Tapi, tetap saja dicuri," ujarnya. Lokasi pencurian terutama terjadi di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Menurut Eko, saat uji coba pengoperasian pipa baru pada awal Juli 2013, kehilangan (losses) minyak masih dalam batas normal yakni tercatat hanya 3-18 barel per hari. Kondisi itu jauh menurun dibandingkan pipa lama yang "losses"-nya di atas 2.000 barel per hari. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Pada 16 Juli 2013, "losses" mulai meningkat menjadi 326 barel, 17 Juli naik 535 barel, dan 20 Juli sudah sama seperti pipa lama yakni di atas 2.000 barel yang mengindikasikan adanya pencurian. "Bahkan, pada 22 Juli tercatat 'losses' 5.057 barel atau 39 persen," katanya. Secara total selama lima hari yakni 17-23 Juli 2013, "losses" tercatat 17.562 barel atau 18,29 persen dengan kerugian sekitar Rp17,5 miliar. "Ini kerugian negara, karena belum dihitung sebagai 'lifting'," katanya. Akibat kejadian itu, Pertagas menyetop pengaliran minyak untuk mencegah kerugian semakin banyak. "Kalau terus dialirkan, minyak habis di jalan. Jadi, kami hentikan dulu, sambil menindak pencuriannya," katanya. Meski diakuinya, dampak penyetopan bakal menimbulkan sumur minyak ditutup dan mengurangi "lifting" minyak. "Jika sumur distop, maka kalau dibuka kembali membutuhkan biaya," katanya. Kerugian lain, kilang BBM di Plaju terganggu suplainya. Dengan asumsi 70 persen minyak yang masuk kilang menjadi BBM, maka sekitar 8.000 barel per hari BBM yang tidak diproduksikan. "Dampak lanjutannya ke masyarakat akan kekurangan BBM," ujarnya. Menurut dia, pihaknya sudah melaporkan pencurian ke Polda Sumsel dengan tembusan SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM. "Secara total, kami sudah lapor sebanyak 126 kali ke Polsek setempat sejak Januari hingga Juli ini," katanya. Selain itu, lanjutnya, pihaknya sudah menerjunkan pemantau yang berjalan kaki sejauh jarak tertentu setiap siang hari. Secara total, selama Januari-Juli 2013, volume minyak yang dicuri mencapai 277.406 atau tingkat "losses"-nya 10,92 persen. Sementara, pada 2012, pencurian minyak mencapai 317.802 barel atau 7,3 persen dan 2011 sebanyak 75.666 atau 1,98 persen. "Kecenderungannya terus meningkat. Secara total, kerugian sejak 2011 mencapai sekitar Rp600 miliar," katanya. Pipa baru jalur Tempino-Plaju sepanjang 242 km dibangun dua tahun sejak 2011 dengan biaya 80 juta dolar AS. Fasilitas yang menggantikan pipa lama dengan tingkat "losses" tinggi itu rata-rata mengalirkan minyak 12.000 barel per hari. (*/sun)
Berita Terkait
144 Petenis Pemula Sumbar Ikuti Era Baru Tenis Tournament Sawahlunto
Jumat, 5 Desember 2025 13:08 Wib
Jalan berdebu di Pasar Baru Padang
Kamis, 4 Desember 2025 10:47 Wib
Pastikan bisa dikunjungi pada Natal dan Tahun Baru 2026, Dinas Pariwisata Sumbar tinjau destinasi pascabencana
Rabu, 3 Desember 2025 18:49 Wib
Menanti PLTS untuk irigasi di Nagari Tanjuang Barulak
Rabu, 3 Desember 2025 10:40 Wib
Sinergi Baru: Kantor Pertanahan Kabupaten Pasaman dan Kejaksaan Negeri tandatangani MoU penanganan masalah hukum pertanahan
Selasa, 2 Desember 2025 14:38 Wib
Akses jalan provinsi Simpang Empat-Talamau baru bisa dilalui roda dua (Video)
Selasa, 2 Desember 2025 13:18 Wib
Petakan destinasi aman bencana, Pemprov : Sejumlah destinasi utama Sumbar aman dikunjungi pada Natal dan Tahun Baru 2026
Senin, 1 Desember 2025 10:37 Wib
Tujuh sekolah di Padang Panjang dipimpin kepala sekolah baru
Rabu, 26 November 2025 14:19 Wib
