Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau telah terjadi 15 kali gempa bumi susulan (aftershock) setelah gempa magnitudo 7,5 di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa.
"Hingga Selasa, 14 Desember 2021, pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 15 aktivitas gempa bumi susulan dengan maksimum magnitudo 5,6," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: Tsunami ketinggian 0,07 meter terdeteksi dua titik di NTT
Baca juga: Gempa bermagnitudo7,5 di NTT, BMKG peringatkan wilayah berstatus siaga dan waspada evakuasi
Selain itu,. lanjut dia, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Ia menambahkan bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepian sungai.
Baca juga: Gempa magnitudo 7,5 terjadi di Laut Flores berpotensi tsunami, warga diminta waspada
Baca juga: Gempa magnitudo 7,5 guncang NTT, peringatan dini tsunami di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku
Tercatat 15 gempa bumi susulan setelah magnitudo 7,5 di Laut Flores
Peta gempa bumi 7 5, BMKG keluarkan peringatan dini tsunami (ANTARA/HO.BMKG) (ANTARA/HO-BMKG)
