Lubuk Basung (ANTARA) - Kerbau Murrah merupakan jenis kerbau lumpur yang biasa diperah untuk menghasilkan susu dan bila difermentasi akan menjadi dadih.
Di Sumatera Barat usaha dadih ini cukup menjanjikan khususnya di daerah Agam dan Bukittinggi yang terkenal dengan sentra penghasil Dadih.
Tingginya potensi untuk pendapatan ini sehingga banyak kelompok ternak yang memilih membudidayakan Kerbau Murrah salah satunya Kelompok Tenak Sapi Kelok Rambai, Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Kelompok tani yang didirikan sejak 2012 ini telah memiliki 15 ekor Kerbau Murrah dengan rincian 14 kerbau betina dan 1 kerbau jantan.
Akan tetapi akibat belum diikuti manajemen pemeliharaan kesehatan reproduksi ternak kerbau Murrah yang memadai, mengakibatkan rendahnya fertilitas induk, conception rate dan calving rate sehingga produksi susu belum maksimal.
Hal inilah yang menjadi latar belakang Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Andalas yang terdiri atas Dr. drh. Yulia Yellita, Dr. Elly Roza, MS MP Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS, Dr. Ir. Elihasridas, M. Si, Ade Rakhmadi, S.Pt, MP, dan Rizqan, S.Pt., M.Pt
Program pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 2021 di Kelompok Tenak Sapi Kelok Rambai, Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Dalam pengabdian ini dilakukan antara lain pemberdayaan masyarakat partisipatif meliputi penyuluhan, pelatihan atau percontohan, bimbingan atau pembinaan, diskusi dan konsultasi serta evaluasi monitoring.
Dari hasil survei dan identifikasi faktor belum diterapkannya manajemen kesehatan dan reproduksi dengan baik karena rendahnya pengetahuan masyarakat petani peternak terhadap Kesehatan dan reproduksi kerbau. Hal ini menyebabkan produktivitas ternak kerbau Murrah masih sangat rendah.
Sebagai gambaran dari 14 kerbau betina hanya satu ekor yang menghasilkan susu sedangkan 13 lainnya tidak bunting meski sudah dilakukan IB berkali-kali.
Hal ini mengindikasikan petani peternak kelompok tersebut belum memahami beberapa hal tentang faktor untuk meningkatkan reproduksi kerbau seperti kondisi birahi, perkawinan alami atau kawin suntik serta pemeriksaan kebuntingan.
Di samping itu juga belum memahami terkait pengaturan pakan, serta pemeliharaan ternak sehari-hari termasuk kondisi kandang.Pada kegiatan ini tim menjelaskan terkait aspek kesehatan kepada peternak seperti memberi pengetahuan faktor penting dalam reproduksi ternak betina adalah diteksi berahi, nutrisi, kondisi lingkungan.
Kemudian dalam hal materi aspek nutrisi yang disampaikan adalah penyusunan ransum dan evaluasi pakan yang diberikan selama ini.
Usai penyuluhan, edukasi ini mendapat sambutan positif dari peternak dengan mengajukan banyak pertanyaan terutama seputar yang sering dihadapi dilapangan dan akan mengikuti petunjuk yang telah didapatkan.
Selain penyuluhan dilakukan juga praktik di lapangan seperti pemeriksaan kesehatan kerbau dengan melakukan pemeriksan darah dan feses yang bertujuan untuk melihat kondisi kesehatan ternak.
Disamping itu juga melakukan pemeriksaan kebuntingan dengan menggunakan USG. Dalam hal ini guna meningkatkan populasi betina agar dapat menghasilkan susu, maka setelah ternak kerbau perbaikan diberi nutrisi, dalam waktu satu bulan bobot badannya diukur dan dicatat peningkatannya. Selanjutnya dilakukan sinkronisasi untuk penyerentakan birahi agar didapat kelahiran yang sama dari 13 ekor ternak kerbau betina.
Hasilnya Kerbau Murrah milik petani peternak Kelompok Kelompok Tenak Sapi Kelok Rambai mengalami perubahan positif yang siginifikan.
Kegiatan pengabdian ini bertujuan memfasilitasi perbaikan manajemen Kesehatan dan reproduksi ternak kerbau Murrah untuk perbaikan pendapatan peternak kerbau Murrah melalui penerapan manajemen yang baik, penerapan IPTEK dan hasil riset dalam upaya pengembangan usaha yang mandiri.
Diharapkan dari kegiatan pengabdian masyarakat kepada Kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai dapat meningkatkan pedapatan kepada anggota kelompok, penerapakan manajemen Kesehatan Reproduksi Ternak yang baik, akan terjadi peningkatan motivasi, pemanfaatan teknologi tepat guna dan menjadikan nagari Kapau sebagai salah satu sentra peternakan kerbau Murrah penghasil susu dan dadih di Sumatera Barat.
Pengabdian masyarakat ini didukung oleh LPPM Universitas Andalas dengan Skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang 2021
*) penulis Tim Pengabdian masyarakat Unand (Dr. drh. Yulia Yellita, Dr. Elly Roza, MS MP Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS, Dr. Ir. Elihasridas, M. Si, Ade Rakhmadi, S.Pt, MP, dan Rizqan, S.Pt., M.Pt)