Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP) akan melaksanakan perkuliahan tatap muka (PTM) mulai 6 Oktober 2021 setelah sebelumnya sempat alami penundaan pada minggu lalu akibat perpanjangan PPKM level 4 di Kota Padang.
"Sebenarnya minggu lalu sudah dilaksanakan belajar luring ini, namun karena adanya perpanjangan PPKM level 4 sampai 4 Oktober 2021 maka terpaksa kami tunda lagi perkuliahan luring," kata Wakil Rektor IV UNP Prof Dr Yasri di Padang, Jumat.
Ia mengatakan untuk PTM saat ini akan dikhususkan terlebih dahulu untuk mahasiswa angkatan 2020, sementara untuk angkatan 2021 akan dilakukan bertahap.
"Kuliah tatap muka saat ini khusus angkatan 2020 saja, itu kita utamakan karena mereka sejak mulai 2020 belum pernah ke kampus sama sekali," ucapnya.
Sedangkan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah praktikum diperbolehkan melaksanakan perkuliahan di laboratorium/bengkel yang diatur oleh fakultas/jurusan/Prodi masing-masing dengan menerapkan Prokes yang ketat.
Sementara itu, untuk persiapan pelaksanaan PTM, UNP telah menyiapkan segala sesuatunya dimulai dari ruang kuliah, serta fasilitas untuk jalannya protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, alat cek suhu, dan sebagainya.
Ia mengemukakan, kapasitas kelas hanya 50 persen dari biasanya dan mahasiswa yang belajar di kelas akan diberi jarak dua meter dan usai kuliah, mahasiswa keluar kelas satu-satu dengan jarak satu meter.
Kemudian sebelum memasuki kelas mahasiswa juga diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan. Ruangan kelas akan disemprot kembali setelah kelas selesai digunakan. Selain itu akan ada satpam yang menegur mahasiswa apabila kedapatan tidak pakai masker dilingkungan kampus.
"Mahasiswa yang sudah selesai belajar kami imbau untuk langsung pulang dan tidak boleh melakukan kerumunan di kampus. Kami juga imbau mahasiswa yang akan melaksanakan PTM untuk vaksin," ujar dia.
Ia mengatakan mahasiswa yang ikut vaksin di UNP sudah mencapai lebih dari 1.500 orang, selebihnya ada yang melakukan vaksinasi di daerah masing-masing sebab mahasiswa UNP tersebar di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, 90 persen dosen UNP juga telah melaksanakan vaksin, sedangkan sisanya terkendala karena kondisi kesehatan serta ada juga yang menjadi penyintas sehingga harus menunggu sekitar tiga bulan untuk bisa divaksin.