Zverev lewati 32 besar Cincinnati Masters dengan percaya diri
Jakarta (ANTARA) - Unggulan ketiga Alexander Zverev dengan kepercayaan diri tinggi menghentikan perlawanan petenis Afrika Selatan Lloyd Harris 7-6(3), 6-2 untuk mencapai babak ketiga di Cincinnati Masters, Rabu malam waktu Ohio.
Kesuksesan Zverev juga menandai peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 it lolos dari babak pembuka Cincinnati Masters untuk pertama kalinya setelah enam kesempatan.
"Saya senang dengan hal ini, senang dengan posisi sekarang dan senang mendapatkan kemenangan pertama saya dalam tujuh tahun di sini. Ini jelas awal yang bagus untuk minggu ini," kata Zverev lewat laporan ATP Tour di laman resminya, Kamis.
Kekuatan mental petenis Jerman itu jelas muncul berkat kemenangannya di Tokyo. Petenis berusia 24 tahun itu kini telah memenangkan tujuh pertandingan berturut-turut, di mana enam kemenangan diraih dengan dua set langsung.
"Luar biasa. Ketika saya datang ke lapangan dan mereka mengatakan peraih medali emas Olimpiade, itu membuat saya merinding. Itu membuat saya sedikit gugup di awal pertandingan, karena itu adalah perasaan yang spesial," katanya.
Harris telah bermain di lapangan keras Amerika Serikat dengan baik, bahkan sempat mendapat kemenangan terbesar dalam karirnya saat mengalahkan Rafael Nadal di Washington. Namun ia itu tidak memiliki daya pukul yang cukup untuk menembus Zverev.
Peraih empat gelar Masters 1000 Zverev melakukan pukulan backhand melengkung tepat di dalam sideline dan baseline untuk menutup set pembuka dengan tie-break. Zverev memukul 11 ??ace dan tidak menghadapi break point dalam kemenangannya yang berlangsung selama satu jam 16 menit.
Juara ATP Finals 2019 ini selanjutnya akan menghadapi petenis kidal asal Argentina, Guido Pella. Zverev memenangkan satu-satunya pertemuan mereka di babak final Munich empat tahun lalu.
Kesuksesan Zverev juga menandai peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 it lolos dari babak pembuka Cincinnati Masters untuk pertama kalinya setelah enam kesempatan.
"Saya senang dengan hal ini, senang dengan posisi sekarang dan senang mendapatkan kemenangan pertama saya dalam tujuh tahun di sini. Ini jelas awal yang bagus untuk minggu ini," kata Zverev lewat laporan ATP Tour di laman resminya, Kamis.
Kekuatan mental petenis Jerman itu jelas muncul berkat kemenangannya di Tokyo. Petenis berusia 24 tahun itu kini telah memenangkan tujuh pertandingan berturut-turut, di mana enam kemenangan diraih dengan dua set langsung.
"Luar biasa. Ketika saya datang ke lapangan dan mereka mengatakan peraih medali emas Olimpiade, itu membuat saya merinding. Itu membuat saya sedikit gugup di awal pertandingan, karena itu adalah perasaan yang spesial," katanya.
Harris telah bermain di lapangan keras Amerika Serikat dengan baik, bahkan sempat mendapat kemenangan terbesar dalam karirnya saat mengalahkan Rafael Nadal di Washington. Namun ia itu tidak memiliki daya pukul yang cukup untuk menembus Zverev.
Peraih empat gelar Masters 1000 Zverev melakukan pukulan backhand melengkung tepat di dalam sideline dan baseline untuk menutup set pembuka dengan tie-break. Zverev memukul 11 ??ace dan tidak menghadapi break point dalam kemenangannya yang berlangsung selama satu jam 16 menit.
Juara ATP Finals 2019 ini selanjutnya akan menghadapi petenis kidal asal Argentina, Guido Pella. Zverev memenangkan satu-satunya pertemuan mereka di babak final Munich empat tahun lalu.