Pariaman, (ANTARA) - Siswa di Kota Pariaman, Sumatera Barat kembali belajar tatap muka secara terbatas setelah sebelumnya belajar dari rumah secara dalam jaringan (daring) karena tingginya penyebaran COVID-19 di daerah.
"Semenjak 12 Juli siswa di Pariaman belajar secara daring, sekarang sudah belajar tatap muka lagi dengan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Kanderi di Pariaman, Senin.
Ia mengatakan sekolah tatap muka terbatas tersebut yaitu jumlah siswa yang hadir 50 persen dari peserta didik dan lama belajar di sekolah juga 50 persen dari waktu normal.
Ia menjelaskan sistem pembelajaran pada sekolah tatap muka terbatas yakni pada hari pertama 50 persen dari jumlah siswa akan belajar di sekolah, sedangkan sisanya belajar dan mengerjakan tugas dari guru di rumah.
Sebaliknya, pada hari kedua 50 siswa yang pada hari pertama belajar di rumah akan ke sekolah sedangkan siswa lainnya belajar dan mengerjakan tugas dari guru di rumah.
"Pelajaran yang dianggap sulit belajarnya tatap muka, kalau yang sifatnya hafalan belajarnya di rumah," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya sengaja tidak membagi siswa berdasarkan 50 persen belajar pagi, sedangkan sisanya belajar siang karena takut akan ada kerumunan ketika terjadi pada pergantian jadwal.
Dalam pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ia berharap siswa mengikuti aturan tersebut agar aktivitas belajar dapat tetap berjalan dan pandemi COVID-19 dapat ditekan.
Tercatat hingga Sabtu (7/8) jumlah warga Kota Pariaman yang terkonfirmasi COVID-19 mencapai 1.467 orang dengan rincian 1.227 orang telah dinyatakan sembuh, 190 orang isloasi mandiri, dirawat 16 orang, dan meninggal 34 orang.
Sedangkan warga Kota Pariaman yang sudah divaksin telah mencapai 11.911 orang dengan rincian tenaga kesehatan 1.295 orang, lansia 243 orang, petugas publik 5.985 orang, masyarakat 4.244 orang, dan anak 161 orang. (*)