Jakarta, (ANTARA) - Simone Inzaghi mematok target ambisius dalam musim pertamanya sebagai manajer Inter Milan yakni menjaga gelar scudetto Inter Milan di Liga Italia Serie A sembari memperbaiki capaian penampilan di kompetisi Eropa.
Bulan lalu, Inzaghi menandatangani kontrak dua tahun untuk menggantikan Antonio Conte yang berpisah dengan Nerazzurri karena tidak sepakat akan rencana manajemen klub menjual pemain bintang atas desakan dampak finansial pandemi COVID-19.
Salah satunya dengan menjual bek sayap Achraf Hakimi yang baru saja hijrah ke Paris Saint-Germain dengan banderol yang dilaporkan sekira 60 juta euro.
Inzaghi mengaku sudah mengetahui bahwa Hakimi akan dijual Inter ketika ia menerima tawaran pekerjaan dari klub juara bertahan Italia tersebut.
"Saya tahu rencana penjualan Hakimi tapi saya juga diinformasikan pemain-pemain penting lainnya akan tetap bertahan di Inter," kata Inzaghi dalam sebuah jumpa pers dilansir Reuters, Rabu.
"Kami tahu kami harus melakukan beberapa pembelian. Dalam gaya sepak bola saya, bek sayap berperan penting dan kami sekarang tidak punya Ashley Young atau Hakimi lagi.
"Itu keputusan sulit bagi semua orang. Saya diberitahu tentang kepergian Hakimi, tetapi klub berjanji kami akan tetap kuat dan kompetitif," ujarnya menambahkan.
Inzaghi tiba dengan raihan satu trofi Coppa Italia dan dua kemenangan di ajang Piala Super Italia semasa lima tahun menangani Lazio, yang relatif sukses ia pulihkan reputasinya termasuk dengan mencapai 16 besar Liga Champions musim lalu setelah 13 tahun absen dari kompetisi tersebut.
Kendati demikian, Inzaghi menghadapi tantangan besar yakni melanjutkan pekerjaan Conte, yang sukses menyudahi paceklik scudetto tapi dua tahun beruntun selalu gagal lolos dari fase grup Liga Champions.
"Kami punya kewajiban mempertahankan perisai Scudetto di dada. Ada banyak tim yang lebih lengkap, tapi kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan gelar," kata Inzaghi.
"Saya ingin punya tim yang intens dan selalu fokus dalam pertandingan. Tim yang mampu bereaksi atas tiap momen dalam pertandingan. Di Lazio, kami banyak mencetak gol di injury time.
"Pada masa lalu, tim-tim saya selalu bermain bagus dan mencetak banyak gol. Saya berharap bisa menghibur tifosi di Milan juga.
"Kami tahu harus ada yang diubah, kami ingin menjalani musim Liga Champions yang lebih bagus, sebab saya tahu Inter sejak 2011 gagal melangkah ke babak gugur," pungkasnya.
Berita Terkait
Inter bermain imbang 1-1 dengan Lazio pada hari penyerahan trofi juara
Senin, 20 Mei 2024 5:14 Wib
Klasemen Serie A: Atalanta lolos UCL, AC Milan kalah di markas Torino
Minggu, 19 Mei 2024 9:35 Wib
Thiago Motta bimbang, bertahan di Bologna atau pindah ke Juventus
Minggu, 19 Mei 2024 9:35 Wib
AC Milan kalah 1-3 di markas Torino
Minggu, 19 Mei 2024 5:16 Wib
Jadwal Liga Italia pekan ke-37: Inter vs Lazio hingga Bologna vs Juve
Sabtu, 18 Mei 2024 4:51 Wib
Allegri diskors dua pertandingan akibat kartu merah
Jumat, 17 Mei 2024 5:07 Wib
Menangkan gelar Piala Italia, Allegri: Itu ada di DNA Juventus
Kamis, 16 Mei 2024 10:21 Wib
Klasemen Liga Italia: Juventus lolos UCL, Atalanta tumbangkan AS Roma
Senin, 13 Mei 2024 7:03 Wib