Khawatir berdampak lingkungan, 800 orang warga Lundar Pasaman tolak tambang batu silika

id berita pasaman,berita sumbar,tambang

Khawatir berdampak lingkungan, 800 orang warga Lundar Pasaman tolak tambang batu silika

Spanduk penolakan tambang batu silika di Jorong Lundar, Kabupaten Pasaman. (Antarasumbar/Septria Rahmat)

Benar, masyarakat Jorong Lundar tetap bertahan menolak tambang batu silika karena hal tersebut membuat masyarakat menjadi cemas dan berdampak terhadap lingkungan,
Lubuk Sikaping (ANTARA) - Masyarakat Jorong Lundar, Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, tetap bertahan melakukan penolakan tambang batu silika dengan memasang spanduk penolakan di daerah itu.

Dari pantauan di lapangan pukul 13.30 WIB, Senin (5/6) pagi di Jorong Lundar, masyarakat telah memasang spanduk penolakan tambang di tiga titik lokasi.

"Benar, masyarakat Jorong Lundar tetap bertahan menolak tambang batu silika karena hal tersebut membuat masyarakat menjadi cemas dan berdampak terhadap lingkungan," kata Seorang Pemuda Jorong Lundar Nopri Parandika didampingi Ketua Pemuda Lundar, Mei Dodo di Panti, Senin.

Selain berdampak terhadap lingkungan akan mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Saat ini operasi kegiatan tambang sudah berhenti di perbukitan Jorong Lundar, alat excavator itu juga telah dibawa oleh perusahaan PT Daviena Alam Pasaman.

"Jumlah warga yang melakukan penolakan tambang ada sekitar lebih kurang 800 orang," katanya.

Pemerintah Nagari, Kecamatan Hingga Kabupaten sudah mengetahui penolakan tambang batu silika di Jorong Lundar, akan tetapi perusahaan belum ada melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Jika perusahaan akan melakukan kegiatan tambang lagi maka kami tetap mencegah agar alat excavator tidak beroperasi," tegasnya.

Ia berharap kepada pemerintah daerah untuk turun tangan menangani masalah tambang ini dan mencabut izin tambang perusahaan tersebut.