Sarilamak, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat bersama dengan Pemerintahan Nagari Manggilang menyiapkan tujuh dapur umum untuk kebutuhan sahur bagi warga terdampak banjir di empat jorong yang ada di nagari tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol di Sarilamak, Jumat mengatakan setelah pendataan awal ketika banjir mulai surut, terdapat 150 rumah yang terendam banjir yang mengakibatkan lumpuhnya aktifitas masyarakat untuk memasak dan tidur.
"TRC BPBD Kabupaten Limapuluh Kota bersama Pos SAR Limapuluh Kota (Basarnas) telah Melakukan evakuasi dan pendataan sudah berkoordinasi dengan Pemerintahan Nagari Manggilang untuk mendirikan posko dan membuat dapur umum untuk kebutuhan sahur warga sebanyak tujuh buah," katanya.
Ia menyebutkan banjir merendam rumah masyarakat dengan ketinggian 50 sampai 100 centimeter. Jorong yang terdampak itu ada di Jorong Lubuak Jantan, Jorong Mudiak Pasar, Jorong Pasar, Jorong seberang Pasar.
Tujuh titik dapur umum tersebut, yakni empat buah di jorong seberang pasar, dua buah di Jorong Pasar dan satu di Jorong Lubuak Jantan.
Ia mengatakan masyarakat yang terdampak banjir juga ada yang mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terkena banjir.
Pada data awal sebelumnya, disebutkan hanya ada sekitar 80 rumah yang terdampak banjir namun setelah pendataan ketika air mulai surut diperkirakan ada 150 rumah yang terdampak.
"Nanti kami akan kembali melakukan pendataan, untuk memastikan berapa rumah dan warga kita yang terdampak," ujarnya.
Ia mengatakan banjir di daerah itu disebabkan karena hujan yang berintensitas tinggi pada Kamis (29/4) semenjak pukul 18.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB yang mengakibatkan banjir bandang dari sungai Batang Manggilang.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota Jhoni Amir mengimbau agar seluruh warga terutama di daerah rawan bencana terus meningkatkan kewaspadaan di saat cuaca penghujan.
"Terutama bagi warga yang tinggal dekat batang atau sungai karena informasi BMKG cuaca hujan masih berpotensi terjadi. Kemudian untuk warga yang tempat tinggalnya dekat dengan tebing-tebing juga harus hati-hati untuk menghindari korban jiwa," katanya
Ia mengatakan beberapa daerah di Kabupaten Limapuluh Kota memang rawan banjir dan longsor terutama di beberapa lokasi di jalur Sumbar-Riau.
Beberapa daerah yang rawan longsor yaitu pangkalan, Kapur IX dan kecamatan lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota. (*)