Saham-saham Wall Street menguat ditopang data positif, indeks Dow naik 199,42 poin

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P 500,indeks Nasdaq,data ekonomi positif

Saham-saham Wall Street menguat ditopang data positif, indeks Dow naik 199,42 poin

Bursa saham Wall Street. ANTARA/Reuters

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik menguat dari penurunan dua hari berturut-turut, terangkat reli pada sore hari ketika sentimen pasar didukung oleh sejumlah data ekonomi positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 199,42 poin atau 0,62 persen, menjadi ditutup di 32.619,48 poin. Indeks S&P 500 bertambah 20,38 poin atau 0,52 persen, menjadi berakhir di 3.909,52 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 15,79 poin atau 0,12 persen, menjadi 12.977,68 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan dan industri masing-masing terdongkrak 1,57 persen dan 1,56 persen, memimpin kenaikan. Namun, sektor jasa komunikasi dan teknologi mengalami penurunan.

Investor kembali membeli saham-saham yang kemungkinan besar akan melakukan pemulihan dengan baik dan mengambil saham Apple dan Tesla yang terpukul untuk mengantisipasi bahwa ekonomi AS tumbuh pada laju tercepatnya dalam beberapa dekade tahun ini.

Presiden Joe Biden mengutip data kemajuan ekonomi Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan penurunan jumlah orang Amerika yang mengklaim asuransi pengangguran, berita yang sebelumnya diabaikan investor karena Wall Street diperdagangkan lebih rendah di sebagian besar sesi.

Laporan tenaga kerja pada Kamis (25/3/2021) menunjukkan klaim tunjangan pengangguran turun ke level terendah satu tahun pekan lalu, sebuah tanda bahwa ekonomi AS berada di ambang pertumbuhan yang lebih kuat karena situasi kesehatan masyarakat membaik.

Penyeimbangan kembali portofolio investasi akhir kuartal oleh investor institusional membuat indeks-indeks utama Wall Street naik dan turun di tengah rotasi yang sedang berlangsung dari saham-saham pertumbuhan (growth stocks) ke apa yang disebut saham-saham nilai (value stocks)

“Ini adalah pasar saham yang sangat membingungkan, tidak ada kepemimpinan yang nyata,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.

"Suatu hari (saham-saham) siklikal didukung, hari berikutnya teknologi-plus didukung," katanya. “Tapi sisi positifnya, tidak ada yang saya sebut sebagai penjualan agresif.”

Di awal sesi, Dow lebih tinggi sementara Nasdaq jatuh, korelasi terbalik yang telah terjadi jauh lebih banyak tahun ini daripada yang biasa terjadi sepanjang tahun, kata David Bahnsen, kepala investasi di Bahnsen Group di Newport Beach, California.

"Korelasi terbalik antara Dow dan Nasdaq cukup tertanam saat ini, dan saya berharap ini akan berlanjut," kata Bahnsen. "Ada rotasi berkelanjutan dari teknologi, ada pengurangan risiko yang sedang berlangsung untuk beberapa saham berkapitalisasi kecil."

Nasdaq telah jatuh pada Maret setelah empat bulan berturut-turut naik karena proyeksi ekonomi yang cerah mengangkat permintaan untuk saham siklikal yang undervalued, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi seperti yang terlihat dalam lompatan dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun.

Kenaikan cepat dalam obligasi 10-tahun bukanlah indikator bearish melainkan indikator bullish, kata Bahnsen.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan naik menjadi 1,6297 persen.

“Itu terjadi karena kami sedang memvaksinasi, itu terjadi saat ekonomi dibuka kembali, itu terjadi karena kami akan mendapatkan angka PDB satu digit yang sangat besar dan tinggi tahun ini,” katanya.

Saham Nike Inc jatuh 3,4 persen karena raksasa barang-barang olahraga itu menghadapi reaksi media sosial China atas komentarnya tentang laporan kerja paksa di Xinjiang.

Darden Restaurants Inc melonjak 8,2 persen, persentase keuntungan terbesar di S&P 500, setelah mengumumkan rencana pembelian kembali saham baru dan memperkirakan pendapatan dan laba kuartal keempat yang optimis.