Padang (ANTARA) - Sate Padang merupakan salah satu kuliner khas Sumatera Barat yang cukup terkenal di Indonesia, salah satunya sate Padang khas Pariaman.
Aroma harum tercium ketika melintas di GOR Haji Agus Salim, Sumatera Barat. Wangi khas sate memaksa pengendara menepi.
Ketupat berukuran sedang dan daging yang sudah ditusuk lidi lalu dibakar, kemudian disiram kuah kental panas berwarna merah, untuk pelengkapnya biasanya diberi keripik singkong pedas.
"Warna kuah sate tiap-tiap daerah itu memiliki ciri khas tersendiri," kata Yalto (54) seorang pedagang sate di Padang Sumatera Barat, Kamis.
Ia menjelaskan Sate Padang khas Lubuak Aluang dan Sicincin memiliki warna bumbu siraman yang cenderung kuning kecoklatan dengan aroma kunyit yang dominan.
Sedangkan sate Padang Pariaman memiliki warna bumbu siraman yang cenderung lebih berwarna cokelat kemerahan kuah merah inilah yang menjadi ciri khas tersendiri.
Ia mengatakan sate Padang Pariaman memiliki cita rasa yang cenderung lebih pedas dibanding sate Padang Lubuak Aluang dan Sicincin.
Ia menyediakan sate daging ayam, daging sapi, dan lokan dengan bumbu rempah khas Padang Pariaman.
Dengan harga Rp20 ribu per porsi dengan 10 tusuk sate dan ketupat berukuran sedang.
Ia mengatakan dagangan ini selalu habis tiap harinya, ia dapat menjual 500 tusuk sate dan 200 ketupat per harinya.
Bahkan ada juga orang yang di luar pulau Sumatra sengaja datang ke tempatnya hanya untuk membeli sate.
Ia mengatakan memang banyak saat ini yang menjual sate Padang Pariaman di pulau Jawa tapi tidak semuanya yang menggunakan racikan bumbu asli khas Padang Pariaman.
Tak heran jika dagangan ini laris, yang jelas, sate ini jadi kuliner legendaris yang disukai banyak orang.
"Sate Padang" khas Padang Pariaman kuliner legendaris disuka banyak orang
Warna kuah sate tiap-tiap daerah itu memiliki ciri khas tersendiri,