Pemkot Pariaman gandeng Bank Nagari salurkan bantuan personal pendidikan

id Bank Nagari, Kota Pariaman, APBD,siswa SD-SMP, dana personal

Pemkot Pariaman gandeng Bank Nagari salurkan bantuan personal pendidikan

Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Mardison Mahyudin bersama Pemimpin Bank Nagari Cabang Pariaman Ibnu Supriadi menyalurkan secara simbolis bantuan personal pendidikan siswa kurang mampu. (Antara/ist)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman menyalurkan bantuna biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Pariaman Pintar bekerja sama dengan Bank Nagari Cabang Pariaman.

Penyerahan secara simbolis berupa Kartu Pariaman Pintar dan buku tabungan Bank Nagari yang dilaksanakan di Kantor Balaikota Pariaman oleh Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Mardison Mahyudin, di Pariaman, Senin.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kanderi bersama Pemimpin Bank Nagari Cabang Pariaman Ibnu Supriadi.

Bantuan biaya personal pendidikan ini diberikan untuk sebanyak 813 siswa se-Kota Pariaman dengan nilai Rp772.080.000. Jumlah bantuan itu yang peruntukan terdiri atas 421 siswa Sekolah Dasar (SD) dengan nilai Rp960.000/siswa. Kemudian untuk siswa tingkat SMP sebanyak 392 orang dengan nilai Rp1.200.000/siswa.

Penyaluran bantuan ini polanya adalah diberikan sebanyak 40 persen dalam bentuk alat rulis seperti buku dan seragam sekolah. Sedangkan sisanya sebesar 60 persen disalurkan secara tunai untuk bantuan biaya hidup.

Pjs Wali Kota Pariaman Mardison menyampaikan dengan ada bantuan ini semoga dapat meringankan beban orang tua dari siswa yang masuk kategori ekonomi kurang mampu.

Dana bantuan biaya personal pendidikan ini, tambahnya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pariaman yang bekerjasama dengan Bank Nagari.

Siswa penerima bantuan foto bersama dengan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Mardison Mahyudin dan Pemimpin Bank Nagari Cabang Pariaman Ibnu Supriadi, Kadis Pendidikan dan Olahraga usai penyaluran bantuan personal pendidikan secara simbolis. (Antara/ist)