Fokus Layanan Pendaftaran Haji, Bank Nagari Borong 4 Penghargaan BPKH

id Bank Nagari ,BPKH

Fokus Layanan Pendaftaran Haji, Bank Nagari Borong 4 Penghargaan BPKH

Fokus Layanan Pendaftaran Haji, Bank Nagari Borong 4 Penghargaan BPKH

Padang (ANTARA) - Direktur Kepatuhan Bank Nagari Sukardi menerima penghargaan dari Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam agenda BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024.

Kesungguhan dan keseriusan Bank Nagari melayani pendaftaran haji melalui layanan Unit Usaha Syariah (UUS), berbuah prestasi. Tak tanggung-tanggung, dalam agenda BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024, Bank Nagari memborong 4 penghargaan.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, serta Kepala dan Anggota Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), kepada Direktur Kepatuhan Bank Nagari Sukardi, di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

“Alhamdulillah. Dalam kegiatan BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024, Bank Nagari mendapatkan 4 penghargaan,” kata Sukardi dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).

Adapun 4 pernghargaan tersebut adalah, Terbaik 3 - BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) Pendaftar Haji Terbaik 2024 (Kategori BPD-UUS), dan Terbaik 3 - BPS BPIH Mitra Penempatan Terbaik 2024 (Kategori Aset di bawah Rp20 T)

Kemudian, Terbaik 3 - BPS BPIH Kontribusi Pertumbuhan Pendaftar Haji Terbaik 2024 (Kategori BPD-UUS), dan yang keempat, Terbaik 6 - BPS BPIH Pencapaian Terbaik Semester II/Juli - November 2024 (Kategori BPS BPIH BPD).

Secara terpisah, Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra menyampaikan, bahwa BPKH memang merupakan mitra strategis Bank Nagari sejak lama, khususnya berkaitan dengan ekosistem perhajian.

Bank Nagari, kata Gusti, fokus sebagai tempat pendaftaran calon haji di seluruh jaringan kantor dan layanan syariah. Di samping itu, lanjut dia, Bank Nagari juga telah terkoneksi dengan sistem aplikasi BPKH.

Lebih jauh, Gusti menyebutkan, Bank Nagari juga punya program literasi dengan travel haji dan umrah, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), majelis taklim, termasuk dengan organisasi keagaaman, sekolah-sekolah dan pondok pesantren.

Di samping itu, kata dia, setiap tahun Bank Nagari membuat program khusus untuk keberangkatan jemaah haji di seluruh kantor cabang, sehingga semakin dikenal oleh masyarakat. Bank Nagari pun menyediakan suvenir-suvenir premium menarik bagi pendaftar haji

“Selamat Milad kepada BPKH, semakin maju dan menjadi program dana haji yang berkelanjutan,” kata Gusti Candra.

Untuk tahun 2025 nanti, lanjut Gusti, Bank Nagari akan semakin menguatkan ekosistem perhajian dengan menggandeng sejumlah mitra, termasuk travel-travel besar skala nasional dan daerah.

Kemudian, juga ada rencana kemitraan dengan Amitra, platform pembiayaan syariah yang dikelola oleh FIF Group. Kerja sama ini, kata Gusti, tentu saja akan makin memudahkan masyarakat mengambil porsi haji melalui Bank Nagari. Sekaligus, ini akan jadi solusi untuk mengambil porsi haji lebih awal, di tengah konsisi daftar tunggu haji yang masih cukup panjang.

“Kami juga sedang merancang ’UMKM Go to Hajj’, nanti pelaku usaha binaan Bank Nagari, juga diarahkan sambil berusaha juga mendaftar haji,” kata Gusti Candra.

BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024 menjadi forum bagi BPKH untuk memaparkan kinerja lembaga, sekaligus memberikan penghargaan kepada mitra perbankan syariah.

Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menegaskan pertemuan tahunan ini memiliki dua tujuan utama yaitu, memperkuat kolaborasi antara BPKH, lembaga keuangan syariah, dan penyedia teknologi dalam sektor keuangan haji, serta mendorong inovasi dalam layanan bagi jemaah haji.

Karenanya, salah satu agenda utama dalam acara tahunan ini adalah membahas inovasi layanan keuangan syariah dalam ekosistem haji, untuk mempermudah proses setoran awal haji.

Ia menyampaikan bahwa peningkatan layanan kepada jemaah haji sangat penting. Karena itu, BPKH berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi layanan keuangan melalui seamless process setoran awal haji agar lebih mudah, lebih cepat, lebih transparan dan aman," ujar Fadlul.

Pada acara tersebut, BPKH juga memberikan penghargaan kepada 30 mitra perbankan syariah yang telah berkontribusi dalam meningkatkan layanan bagi jemaah haji.

"Penghargaan ini kami berikan sebagai wujud apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mitra perbankan syariah yang terus mendukung BPKH dalam mewujudkan layanan haji yang semakin baik," kata Fadlul.

Fadlul mengakui, Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) telah memainkan peran strategis dalam pelayanan jemaah haji.

"Kiprah BPKH selama tujuh tahun terakhir tentu tidak lepas dari peranan BPS-BPIH sebagai garda terdepan dalam menerima setoran haji jemaah indonesia, yang saat ini antriannya mencapai 5,4 orang," ungkap Fadlul.

Menurut Fadlul, banyaknya jemaah antre merupakan peluang sekaligus tantangan bagi ekosistem perhajian.

"Apabila kita lihat data BPS tahun 2023, ada 17 juta dari 210 juta umat muslim Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk menunaikan ibadah haji. Namun baru 0,31 persen yang sudah terdaftar sebagai calon jemaah haji," kata dia.

Dari sisi bisnis, ini tentu menjadi pangsa pasar yang besar untuk digarap BPS BPIH.

"Namun di sisi lain, antrean haji yang mencapai 5,4 juta orang membuat waktu tunggu berangkat ke tanah suci bertambah menjadi 25-30 tahun. Inilah yang perlu kita carikan solusinya, untuk membantu umat muslim Indonesia melaksanakan rukun Islam kelima melalui produk dan layanan perbankan Syariah," harap Fadlul.

Sebagai bagian dari ikhtiar memudahkan calon jemaah, saat ini BPKH telah memiliki aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk mendaftar haji dan melakukan setoran awal secara digital.

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander menyatakan lewat aplikasi ini, pengguna dapat memilih bank yang diinginkan, dan langsung melakukan pendaftaran tanpa harus mengunjungi kantor cabang bank atau melakukan proses manual.

"Dengan sistem yang lebih terbuka dan terhubung, setiap orang, kapan saja dan di mana saja, dapat membuka tabungan haji dan mendaftar secara praktis melalui ponsel mereka," papar Harry.

Tak hanya pendaftaran haji, BPKH juga berharap sistem cashless dapat diterapkan untuk keperluan lain jemaah.

"Ke depannya, kami berharap pembayaran untuk biaya hidup (living cost) jemaah haji bisa sepenuhnya cashless, menggunakan tapping kartu atau aplikasi digital," kata Harry.

BPKH telah menggandeng tujuh bank yang berpartisipasi dalam meluncurkan aplikasi ini yaitu, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah), Bank BJB Syariah, Bank Danamon, Bank CIMB Niaga, dan Bank Nagari.