Darul Siska: masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas

id Darul Siska, BBPOM, KIE, CEK KLIK

Darul Siska: masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Drs. H. Darul Siska sadang memberi sambutan. (Antara/istimewa)

Padang (ANTARA) - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Drs. H. Darul Siska mengatakan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dibutuhkan makanan, kosmetik, dan obat yang aman, bermutu, dan berkhasiat karena itu diperlukan pengawasan yang baik dari pemerintah.

Di samping itu, masyarakat diharapkan juga mampu menjadi konsumen cerdas yang memiliki pengetahuan tentang produk yang aman sehingga bisa memilih dan memilah makanan, obat dan kosmetik yang aman untuk dikonsumsi dan digunakan, kata Darul Siska dalam rangkaian kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang yang berlangsung 9 – 16 November 2020.

Darul Siska berharap agar masyarakat mampu menjadi benteng terakhir pengawasan obat, makanan, dan kosmetik bagi diri, keluarga dan lingkungannya. Pemerintah melalui BBPOM juga memiliki keterbatasan dalam mengawasi produk pangan, obat dan kosmetik yang beredar di masyarakat.

Menurut politisi Partai Golkar ini, dalam era kemajuan teknologi informasi dan persaingan dunia usaha yang sangat terbuka membuka ruang hadir dan beredar produk pangan, obat dan kosmetik yang tidak aman untuk di konsumsi lolos dari pengawasan.

Karena itu yang perlu dilakukan adalah menciptakan masyarakat yang memiliki kesadaran dan pemahaman yang baik terhadap produk yang aman untuk di pakai dan di konsumsi.

Ia mengingatkan, masyarakat harus mampu menjadi konsumen yang cerdas agar bisa mencegah mengurangi peredaran dan pemakaian produk yang berbahaya bagi tubuh manusia.

"Maka saya sangat mengapresiasi kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) bersama BBPOM) karena melalui kegiatan sosialisasi ini akan berkontribusi besar dalam melahirkan masyarakat yang sadar pangan, obat dan kosmetik, sehingga ke depan masyarakat Indonesia tumbuh menjadi masyarakat yang sehat dan produktif serta berkonstribusi bagi kemajuan bangsa," katanya.

Legislator asal daerah pemilihan Sumatera Barat ini menjelaskan bahwa kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) telah dilaksanakan di Kabupaten Solok, Tanah Datar, Sijunjung, Dharmasraya, Sijunjung, Solok Selatan dan Kota Sawahlunto melibatkan 1.500 orang tokoh masyarakat, kegiatan ini merupakan program kemitraan komisi IX DPR RI bersama BBPOM.

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Drs. H. Darul Siska dalam acara sosialisasi KIE dengan BBPOM Padang. (Antara/istimewa)


Semetara itu Kepala BBPOM Padang Firdaus Umar mejelaskan kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keamanan pangan, dan meningkatkan kapasitas individu dalam komunitas untuk mengadopsi praktik keamanan pangan sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang pangan, obat dan kosmetik yang aman agar menjadi cerdas dan mampu mengenali produk yang aman, bermutu, dan bermanfaat.

Menurutnya, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentu bukan hal yang mudah dan tidak dapat dilakukan secara instan. Untuk menjawab tantangan tersebut, BPOM telah melakukan berbagai upaya yang terintegrasi dan berkesinambungan terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat salah satunya dalam bentuk kegiatan KIE ini.

Kedepan diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar pangan dan memiliki pengetahuan yang baik tentang obat dan kosmetik yang aman sehingga terhindar dari produk yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Dalam rangka melindungi masyarakat dari peredaran dan mengkonsumsi serta menggunakan bahan – bahan berbahaya, pria yang juga pernah menjadi kepala BBPOM Kendari ini mengimbau masyarakat agar lebih teliti dalam memilih produk yang akan di gunakan.

Selain itu, hindari makanan dan obat serta kosmetik yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B dan kuning metanil, mercuri dan bentuk lainnya karena akan merusak tubuh.

"Sekarang masih banyak pelaku usaha yang nakal dalam memproduksi dan mengedarkan barang dagangannya. Alih-alih memberikan pelayanan terbaik, mereka malah mengabaikan unsur keamanannya dengan memasukkan kandungan berbahaya atau tidak mendaftarkan produknya ke BPOM. Akibatnya, masyarakat yang menjadi korban seperti mengalami keracunan atau mengalami kerusakan di wajah karena menggunakan kosmetik yang berbahaya," katanya.

Lebih jauh pria asli Sumatera Barat ini mengajak masyarakat untuk melakukan CEK KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, cek Izin Edar dan Cek Kadaluarsa) sebelum melakukan pembelian produk makanan, obat dan kosmetik agar kita terhindar dari mengkonsumsi dan menggunakan produk yang berbahaya.