Padang, (ANTARA) - Website Penerimaan Peserta Didik Baru tingkat SMA di Sumatera Barat dengan alamat https://sma.ppdbsumbar.id sempat diretas sehingga muncul gambar kartun Shaun The Sheep pada Senin sekitar pukul 17.30 WIB.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan di Padang, Senin saat mengakses web tersebut ketika masuk kehalaman awal dan kemudian pilihan menu pendaftaran menu dengan pilihan update data muncul kotak upload KK/Surat Keterangan Domisili.
Setelah itu tiba-tiba muncul gambar kartun Shaun the Sheep dengan tulisan "udah jago bang?".
Shaun the Sheep adalah serial televisi animasi untuk anak-anak yang berasal dari Inggris. Di Inggris, Shaun si Domba tayang di BBC One, sedangkan di Indonesia animasi ini tayang di MNCTV.Terang saja hal ini membuat kaget sejumlah orang tua yang hendak mendaftarkan anaknya.
Sementara berdasarkan keterangan praktisi IT asal Padang Elfianto menilai hal itu terjadi karena tidak ada filter oleh aplikasi saat pengunjung tidak mengentri semua, atau tidak mengentri sesuai database calon PPDB
Menurut dia solusinya adalah programmer harus menambahkan filter, form harus diisi semua, dan kalau bisa yang hanya dapat login adalah calon siswa yang datanya telah ada di database.
Ia menilai manajemen server sudah oke karena dibagi SMA dan SMK terpisah tapi lupa di keamanan script.
Akan tetapi setelah web tersebut kembali diakses sekitar pukul 19.00 WIB gambar shaun the sheep tersebut telah hilang.
"Artinya programer sudah mengetahui dan memperbaiki," kata dia.
Selain itu aksesnya menjadi lebih cepat setelah dilakukan filter.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggandeng Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mengatasi persoalan sistem yang tidak maksimal dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK sederajat 2020.
"Mudah-mudahan hari ini sudah bisa mendaftar dengan normal, dengan bantuan dari UNP," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Ia meminta orang tua siswa tidak khawatir terkait pendaftaran tersebut karena PPDB pasti akan dilakukan setelah perbaikan sistem terus dilakukan.
"Ini kewenangannya di provinsi, jadi bisa kita perpanjang dua hari bahkan seminggu kalau memang dibutuhkan. Jadi orang tua tidak perlu khawatir," jelasnya.
Ia menyebut Dinas Pendidikan Sumbar sebelumnya berupaya memaksimalkan potensi dari lulusan dan guru-guru untuk PPDB SMA/SMK 2020. Ternyata hasilnya belum maksimal.
Untuk memperbaiki kondisi itu, Pemprov Sumbar menggandeng UNP yang telah berpengalaman dalam penerimaan mahasiswa baru setiap tahun. Ia optimistis persoalan itu bisa segera diselesaikan.
Sebelumnya PPDB SMA/SMK sederajat di Sumbar terkendala sistem. Calon peserta didik tidak bisa mengakses laman web ppdbsumbar2020.id yang disediakan Dinas Pendidikan setempat sejak pembukaan pendaftaran dimulai pada 22 Juni 2020 hingga 25 Juni 2020.
Perbaikan sistem kemudian dilakukan dan ditargetkan pada 25 Juni PPDB SMA/SMK Sumbar sudah bisa diakses secara normal sementara jadwal pendaftaran diperpanjang hingga 28 Juni 2020.
Namun ternyata hingga akhir masa pendaftaran laman web itu masih sulit untuk diakses sehingga Pemprov Sumbar mengambil kebijakan menggandeng UNP. Konsekuensinya jadwal pendaftaran harus diperpanjang lagi.