Pedagang Sala Lauak Pariaman alami penurunan omzet pasca-mewabahnya COVID-19
Pariaman, (ANTARA) - Para pedagang Sala Lauak yang berjualan di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, Sumatera Barat mengalami penurunan omzet pasca-mewabahnya COVID-19 di Indonesia.
"Hari biasa saja omzet dagang sala saya berkisar Rp150 ribu per hari, namun sekarang palingan Rp25 ribu per hari," kata salah seorang pedagang sala lauak di Pantai Gandoriah Upik (50) di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan kondisi tersebut karena sepinya pengunjung semenjak Sabtu (21/3) sehingga mulai Senin (23/3) pedagang di lokasi penjualan kuliner khas Pariaman itu banyak yang tidak berjualan.
Biasanya pedagang di lokasi tersebut berjumlah belasan orang, namun yang berjualan sekarang hanya tiga orang.
"Saya tetap berjualan karena usaha saya hanya ini, kalau tidak jualan biaya makan bagaimana," katanya.
Ia mengatakan dirinya sudah berjualan sala lauak di objek wisata itu selama lima tahun, namun hanya sekarang penurunan omzet secara drastis.
Salah seorang pedagang sala lauak lainnya Mawar (37) mengatakan omzetnya selama ini mencapai Rp100 ribu per hari, namun sekarang turun drastis.
"Untuk hari ini saja tidak ada pembeli," ujarnya.
Ia mengatakan pembeli sala di lokasi itu saat ini hanya pengendara mobil yang melintas, namun meskipun hari ini ada mobil yang melintas tapi tetap saja pembeli tidak ada.
"Sampai kapan harus seperti ini, saya bingung harus bagaimana," kata dia.
Kondisi tersebut ternyata juga dirasakan oleh pedagang mainan di objek wisata itu Zainal (54) yang merasakan penurunan omzet semenjak diberlakukannya siswa belajar di rumah.
"Biasanya omzet sekitar Rp100 per hari, namun sekarang tidak ada pembeli sama sekali," ujar dia.
Sepinya pengunjung di objek wisata di Pariaman dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk bercengkerama.
Meskipun Pemerintah Kota Pariaman tidak memberlakukan penutupan objek wisata di Pariaman, namun dengan adanya wabah COVID-19 tetap saja objek wisata di daerah itu sepi wisatawan. (*)
"Hari biasa saja omzet dagang sala saya berkisar Rp150 ribu per hari, namun sekarang palingan Rp25 ribu per hari," kata salah seorang pedagang sala lauak di Pantai Gandoriah Upik (50) di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan kondisi tersebut karena sepinya pengunjung semenjak Sabtu (21/3) sehingga mulai Senin (23/3) pedagang di lokasi penjualan kuliner khas Pariaman itu banyak yang tidak berjualan.
Biasanya pedagang di lokasi tersebut berjumlah belasan orang, namun yang berjualan sekarang hanya tiga orang.
"Saya tetap berjualan karena usaha saya hanya ini, kalau tidak jualan biaya makan bagaimana," katanya.
Ia mengatakan dirinya sudah berjualan sala lauak di objek wisata itu selama lima tahun, namun hanya sekarang penurunan omzet secara drastis.
Salah seorang pedagang sala lauak lainnya Mawar (37) mengatakan omzetnya selama ini mencapai Rp100 ribu per hari, namun sekarang turun drastis.
"Untuk hari ini saja tidak ada pembeli," ujarnya.
Ia mengatakan pembeli sala di lokasi itu saat ini hanya pengendara mobil yang melintas, namun meskipun hari ini ada mobil yang melintas tapi tetap saja pembeli tidak ada.
"Sampai kapan harus seperti ini, saya bingung harus bagaimana," kata dia.
Kondisi tersebut ternyata juga dirasakan oleh pedagang mainan di objek wisata itu Zainal (54) yang merasakan penurunan omzet semenjak diberlakukannya siswa belajar di rumah.
"Biasanya omzet sekitar Rp100 per hari, namun sekarang tidak ada pembeli sama sekali," ujar dia.
Sepinya pengunjung di objek wisata di Pariaman dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk bercengkerama.
Meskipun Pemerintah Kota Pariaman tidak memberlakukan penutupan objek wisata di Pariaman, namun dengan adanya wabah COVID-19 tetap saja objek wisata di daerah itu sepi wisatawan. (*)