Klarifikasi Perwakilan Ojek Daring atas tindakan memboyong jenazah dari RSUP M Djamil Padang

id RSUP M Djamil,Yusirwan Yusuf,klarifikasi perwakilan ,ojek daring ,M djamil Padang,RSUP M djamil Padang,memboyong jenazah,berita padang,padang terkini

Klarifikasi Perwakilan Ojek Daring atas tindakan memboyong jenazah dari RSUP M Djamil Padang

Direktur RSUP M Djamil Yusirwan Yusuf (tengah) saat menerima klarifikasi dari perwakilan pengemudi ojek daring di rumah sakit tersebut, Rabu (20/11). (ANTARA/Fathul Abdi)

Padang, (ANTARA) - Perwakilan pengemudi ojek dalam jaringan (daring) mengklarifikasi tindakan memboyong jenazah bayi enam bulan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat pada Selasa (19/11) yang sempat menjadi perhatian publik.

"Kedatangan ini untuk mengklarifikasi kejadian kemaren, peristiwa itu terjadi di luar kendali, dan murni didorong oleh wujud kepedulian sesama driver," kata Korlap Komunitas Gojek Padang Selatan Alfiandri (46) di Padang, Rabu.

Baca juga: Diduga belum bayar biaya perawatan, jenazah Khalif dibawa pulang dengan ojek

Klarifikasi disampaikan langsung di hadapan Direktur Rumah Sakit Yusirwan Yusuf, PPID Gustianof, sejumlah pegawai rumah sakit, Distrik Operation Manager Gojek Padang Septian Dwijayanto, dan lainnya.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf karena tidak mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di rumah sakit.

"Kemarin itu awalnya kami datang sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama, tapi karena tidak memahami administrasi serta SOP rumah sakit sehingga alurnya terasa lama, akhirnya peristiwa (membawa jenazah) itu terjadi," katanya.

Ia mengakui aksi tersebut murni karena spontanitas yang didorong oleh kepedulian, karena menilai jenazah bayi harus segera dikebumikan.

Kepedulian ditunjukkan oleh komunitas ojek daring karena salah satu keluarga bayi merupakan bagian dari pengemudi ojek.

Baca juga: Istri Wali Kota Padang fasilitasi pelunasan tunggakan pengobatan jenazah bayi Khalif

Alfiandri mengatakan setidaknya ada sekitar enam puluh komunitas yang memberikan kepedulian, tidak hanya dari Padang, namun juga dari daerah lain.

"Namun kami menegaskan insiden itu murni karena kepedulian, tanpa maksud apa-apa," katanya.

Sementara Direktur RSUP M Djamil Yusirwan Yusuf menerima permintaan maaf tersebut sekalipun masih menyayangkan aksi membawa jenazah dengan sepeda motor itu.

Ia meminta seluruh pihak memahami bahwa rumah sakit juga mempunyai SOP dan aturan yang harus dilalui, sehingga tuduhan menahan jenazah karena persoalan biaya dibantah secara tegas.

Ia juga memaparkan beberapa dampak tindakan membawa jenazah menggunakan sepeda motor seperti yang terjadi.

Pertama dari sisi keamanan, kemudian membawa dengan sepeda motor mengurangi faktor penghormatan terhadap jenazah. (*)