Sriwijaya dan Garuda tak akur, Menhub ingin tak pecah kongsi

id sriwijaya air,menteri perhubungan,garuda indonesia

Sriwijaya dan Garuda tak akur, Menhub ingin tak pecah kongsi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan usai menghadiri diskusi yang bertajuk “Kesiapan Sektor Transportasi Mendukung Pariwisata di Lima Bali Baru Super Prioritas” di Jakarta, Kamis. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan memanggil Sriwijaya Air Group dan Garuda Indonesia Group agar tidak pecah kongsi karena hubungan bisnis yang kembali memburuk.

"Kita akan panggil. Kita cari jalan keluar agar jangan sampai pecah kongsi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri diskusi yang bertajuk “Kesiapan Sektor Transportasi Mendukung Pariwisata di Lima Bali Baru Super Prioritas” di Jakarta, Kamis.

Menteri Perhubungan mengatakan ada beberapa penerbangan Sriwijaya Air yang sudah tidak beroperasi lagi. "Bukan tidak terbang, tapi ada beberapa yang tidak terbang," ujarnya.

Menteri Perhubungan mengatakan pihaknya juga akan memanggil kedua maskapai tersebut terkait banyaknya penerbangan yang dibatalkan sebagai imbas putusnya kembali kerja sama tersebut. "Ya, saya akan panggil mereka,"katanya.

Hubungan bisnis antara PT Sriwijaya Air (Sriwijaya) dan PT Citilink Indonesia kembali tidak akur karena adanya sejumlah masalah yang membuat keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama operasi.

“Kami merujuk pada status terkini kerja sama manajemen antara Sriwijaya dan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia. Karena ada sejumlah masalah di mana kedua pihak belum bisa diselesaikan. Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya melanjutkan bisnisnya sendiri,” kata Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto.

Dengan demikian, lanjut Iwan, Sriwjaya Air tidak lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group akan kembali menjalani hubungan berdasarkan business to business (B to B).

Sebelumnya, Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group menjalin kerja sama operasi seiring dengan kondisi keuangan perusahaan maskapai nasional swasta itu yang tidak mendukung.