100 guru SD Sijunjung dibekali tentang Sagusabu

id Guru, sijunjung, muaro, sekolah dasar, dinas pendidikan, sekda sijunjung

100 guru SD Sijunjung dibekali tentang Sagusabu

Sebanyak 100 orang guru Sekolah Dasar (SD) mengikuti workshop Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) yang merupakan gerakan yang digagas dengan tujuan mendorong setiap guru mampu menghasilkan karya tulis dalam bentuk buku.  (Ist)

Muaro (ANTARA) - Sebanyak 100 orang guru Sekolah Dasar (SD) mengikuti workshop Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) yang merupakan gerakan yang digagas dengan tujuan mendorong setiap guru mampu menghasilkan karya tulis dalam bentuk buku.

Kegiatan tersebut diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung bekerja sama dengan Media Guru Indonesia Surabaya guna mewujudkan Sijunjung sebagai Kabupaten literasi.

Kegiatan itu di laksanakan di Gedung Pancasila Muaro selama dua hari, Selasa-Rabu (22-23/10), dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung Zefnihan secara resmi.

Dalam sambutannya, Zefnihan mengucapkan selamat datang kepada narasumber dari media guru indonesia Surabaya.

"Selamat datang kepada bapak Muhammad Ihsan dan bapak Muarman di Ranah Lansek Manih, semoga bapak tetap sehat selama menjadi narasumber disini,"ucapnya.

Zefnihan mengapresiasi kegiatan tersebut, karena itu merupakan bentuk strategis dalam meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

Dengan adanya workshop ini, Ia berharap kepada guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menulis sehingga budaya literasi berkembang dikalangan para guru, kemudian guru dapat mengembangkan budaya literasi di sekolah.

Sementara itu, dalam laporan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ramler menyebutkan kegiatan ini merupakan amanat dari Undang-undang Peraturan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kresitnya.

"Dari UU tersebut, guru diwajibkan memiliki kompetensi menulis, karena untuk dapat naik pangkat dari golongan III B kegolongan diatasnya dipersyaratkan dapat membuat karya tulis. Apabila seorang guru tidak dapat menulis, maka pangkat guru itu akan stagnan pada golongan III B," jelasnya.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sijunjung mengadakan workshop penulisan satu guru satu buku dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru dalam menulis dan mengembangkan budaya menulis dikalangan guru, katanya.

Selain itu, membantu guru dalam mempublikasikan hasil karyanya serta mengembangkan budaya jujur, kreatif dan inovatif dikalangan guru.

Kemudian dikatakan Ramler, kegiatan tersebut diikuti oleh 100 orang guru Sekolah Dasar se-Kabupaten Sijunjung dengan narasumber dari Pimpinan Umum Media Guru Indonesia Surabaya Jawa Timur, Muhammad Ihsan dan Muarman dari Instruktur Nasional Media Guru.

Hadir kesempatan itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar, Syukur, Kepala Bidang SMP, Yulius Maleni, serta undangan lainnya.