Pemkot Solok anggarkan Rp2 miliar bangun Balai Wartawan Rosihan Anwar

id Balai Wartawan Rosihan Anwar,RSU Muhammad Natsir ,Pemkot Solok

Pemkot Solok anggarkan Rp2 miliar bangun Balai Wartawan Rosihan Anwar

Pembangunan RSUD Kota Solok masih berlangsung. (RSU Solok)

Solok, (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat menganggarkan Rp2 miliar untuk membangun Balai Wartawan Rosihan Anwar.

"Perencanaan bangunan sejak 2018, pengerjaan mulai 2019 hingga 2020. Sekarang sudah tahap pengerjaan bangunan," kata Sekretaris Perumahan dan Permukiman, Refendi di Solok, Senin.

Menurutnya, balai wartawan pertama di Kota Solok ini akan ada ruang pertemuan, ruang menulis berita, dan ruang organisasi lainnya seperti KNPI.

Balai Wartawan ini juga akan menjadi gedung wartawan termegah di Sumbar. Karena, daerah lainnya belum memiliki gedung wartawan yang representatif.

Refendi menyebutkan pembangunan Balai Wartawan Rosihan Anwar dengan anggaran Rp2 miliar merupakan APBD murni seluruhnya.

"Wali Kota sangat mendukung pembangunan balai wartawan ini. Apalagi beliau dekat dengan wartawan. Dan ingin wartawan juga punya gedung sendiri, karena tugas wartawan juga sebagai media pengawas kinerja pemerintah," sebutnya.

Ia berharap tender pengerjaan di awal tahun 2019, diupayakan pertengahan tahun depan telah siap.

Selain itu, Pemerintah Kota Solok akan melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dengan total anggaran Rp120 miliar.

"Pada 2018 baru diselesaikan bangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD), maka tahun ini akan dilanjutkan dengan ruang rawat inap dengan bantuan dana dari pusat," katanya.

Ia menyebutkan pembangunan RSUD Kota Solok memang dilakukan secara bertahap dengan pembagian lima blok. Sekarang baru siap blok IGD, dan pada 2019 dilanjutkan blok ruang rawat inap.

Jadi masih ada blok ruang operasi, blok dapur dan perlengkapan lainnya, dan blok penerimaan pasien, administrasi dan sarana pendukung.

Dengan RSUD tipe B dan lokasi yang cocok serta strategis diharapkan rumah sakit ini menjadi jawaban untuk mengatasi kebutuhan masyarakat yang sebelumnya di Rumah Sakit Umum (RSU) Muhammad Natsir telah melebihi kapasitas daya tampung.