Pulau Punjung (ANTARA) - Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan berencana menggelar arung pamalayu sebagai momentum peringatan Hari Kemaritiman Nasional Pertama.
Tujuan even pada 23 September mendatang, terkait kejayaan Dharmasraya yang disebut sebut sebagai centre for Sumatera dalam bidang kemaritiman sudah lama dikenal oleh mancanagera sejak abad pertengahan.
"Kejayaan itu akan dikenang dalam acara arung pamalayu yang akan digelar di Sungai Batanghari. Arung pamalayu dijadikan sebagai peringatan hari kemaritiman nasional," kata Sutan Riska sela-sela peninjauan pembukaan jalan di Candi Padang Sawah, Kamis.
Ia mengungkapkan, hari kemaritiman ini belum pernah diperingati secara nasional sejak ditetapkan oleh Presiden Soekano pada 1952 silam.
"Kita berniat pagelaran arung pamalayu 23 September nanti dapat dijadikan peringatan hari kemaritiman yang pertama di Indonesia. Tanggal yang kita tetapkan sama dengan tanggal diputuskan oleh Bapak Presiden pertama," kata Sutan Riska.
Niat Bupati Sutan riska menjadikan acara arung pamalayu sebagai bagian dari peringatan hari kemaritiman dinilai oleh banyak kalangan sebagai langkah diplomasi Dharmasraya ke pentas nasional.
"Gagasan Bupati Sutan Riska yang akan menjadikan acara arung pamalayu sebagai peringatan hari kemaritiman nasional menjadi langkah diplomasi sangat bagus bagi daerah dan masyarakat Kabupaten Dharmasraya mendatang. Indonesia akan mencatat niat baik itu," kata M. Dani Dt. Rajo Malano, tokoh Dharmasraya yang juga Ketua KONIDA Kabupaen Dharmasraya ini.
Acara arung pamalayu yang akan digelar Pemkab bersama warga Dharmasraya pada 23 September akan dihadiri ribuan masyarakat setempat.
Bahkan Pemkab akan mengundang wartawan nasional dan lokal untuk meliput acara perhelatan kebudayaan terakbar itu.
Sedikitnya 100 perahu hias akan dikerahkan. Panitia juga akan mengundang seluruh ninik mamak dan pemangku adat untuk bisa hadir mengikuti acara arung pamalayu.
Selain menyajikan parade perahu hias, panitia juga menggelar talkshorw kemaritiman dengan narasumber para pakar sungai, pakar jalur rempah dan para pejabat Kementerian Kemaritiman.
"Kita mengharapkan Pak Menko Kemaritiman dapat hadir dan menyaksikan keramaian ini," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Selain sebagai ruang diplomasi Dharmasraya di pentas nasional, arung pamalayu dan talkshow Kemaritiman itu diharapkan juga bisa menjadi ajang untuk melancarkan perekonomian masyarakat termasuk pengembangan sektor pariwisata daerah.
"Waktu mendatang, diharapkan makin banyak orang datang ke tempat kita untuk melihat kebudayaan kita," ujar bupati muda itu.