Washington, (ANTARA) - Badan pengatur penerbangan sipil Amerika Serikat (FAA), Kamis (22/8), mengatakan akan mengundang pilot Boeing 737 MAX dari seluruh dunia untuk mengikuti uji simulator sebagai bagian dari proses sertifikasi ulang pesawat setelah dua kecelakaan maut terjadi.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa FAA meminta tiga maskapai AS yang mengoperasikan MAX agar mengutus sejumlah pilot yang hanya menerbangkan pesawat 737 selama sekitar setahun, termasuk setidaknya satu penerbangan MAX.
Dalam pernyataan, FAA tidak menentukan jumlah jam pengalaman terbang yang disyaratkan, namun mengatakan para peserta akan berasal dari kalangan pilot, yang jadwal terbangnya ditentukan, serta harus berpengalaman mengendalikan MAX.
MAX, pesawat Boeing berbadan ramping terbaru 737, dikandangkan di seluruh dunia pada Maret menyusul kecelakaan nahas yang terjadi dalam lima bulan di Indonesia dan Ethiopia hingga menewaskan 346 orang.
Boeing memperbarui perangkat lunak sistem antimacet di pusat kedua kecelakaan tersebut. Pembaruan itu harus disetujui FAA sebelum pesawat kembali diizinkan terbang secara komersial.
FAA belum menentukan jadwal pasti bagi penyelenggaraan uji simulator tersebut. (*)
Berita Terkait
Ahli waris korban tragedi Sriwijaya Air SJ182 tuntut Boeing ke AS
Kamis, 18 April 2024 19:10 Wib
Saudia akan mengembangkan armada jarak jauh dengan membeli 49 Boeing 787 Dreamliners
Rabu, 15 Maret 2023 8:22 Wib
KKB tembak Boeing Trigana ketika akan terbang
Sabtu, 11 Maret 2023 17:59 Wib
Pesawat uji Boeing 737 MAX terbang di China setelah larangan terbang hampir dua setengah tahun
Rabu, 11 Agustus 2021 9:48 Wib
Sebabkan hilangnya perlindungan mesin, Badan Federal AS perintahkan Boeing perbaiki sistem listrik 737 MAX
Kamis, 29 April 2021 11:27 Wib
Boeing 737-8 Max Air Canada alami kerusakan mesin saat menuju Montreal
Sabtu, 26 Desember 2020 14:00 Wib
Untuk sementara Boeing tangguhkan produksinya di Puget Sound dampak COVID-19
Selasa, 24 Maret 2020 6:28 Wib
David Calhoun jadi kepala eksekutif baru Boeing untuk bangkit dari krisis 737 MAX
Selasa, 14 Januari 2020 6:26 Wib