Mekkah (ANTARA) - Pemerintah Arab Saudi memberikan hak imunitas atau "privilege" berupa penerbitan delapan visa untuk putra-putri dan keluarga KH Maimoen Zubair sehingga mereka bisa segera ke Mekkah.
“Anak-anak Mbah Moen mendapatkan privilege dari Kedutaan Saudi,” kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel di Jarwal, Mekkah, Kamis.
Ia menambahkan, hak imun yang diberikan Pemerintah Saudi kepada putra-putri dan keluarga Mbah Moen yang menghembuskan napas terakhir di RS Al Noor Mekkah adalah penerbitan delapan visa.
Padahal bukan sesuatu yang mudah untuk mendapatkan visa ke Arab Saudi terlebih untuk memasuki Kota Mekkah bahkan untuk warga Saudi sendiri pada musim haji.
Sebelumnya, ajudan almarhum KH Maimoen Zubaer, Hayatul Makki atau yang biasa dipanggil Gus Hayat menjelaskan Mbah Moen berangkat haji ke Mekkah hanya bertiga bersama dengan istri Mbah Moen, Nyai Heni Maryam dan Gus Hayat.
Tak ada satu pun putra-putrinya yang turut dalam perjalanan itu.
Dalam acara Silaturahmi NU se-Dunia ke-18 yang dihadiri puluhan ulama dan nahdliyin serta jamaah dari Indonesia, Agus Maftuh sedang memberikan sambutan.
Tapi di tengah sambutan kemudian terhenti karena 8 putra-putri Mbah Moen hadir di acara tersebut secara bersamaan.
“Marhaban untuk KH Taj Yasin, anak Mbah Moen mendapatkan privilege dari Kedutaan Besar Arab Saudi langsung memberikan 8 visa,” katanya.
Putra-putri Mbah Moen di antaranya Gus Yasin dan Gus Majid Kamil berangkat ke Mekkah pada 7 Agustus 2019 atau sehari setelah sang ayah berpulang.
Agus Maftuh kemudian menceritakan tentang betapa dekat hubungan keluarganya dengan keluarga Mbah Moen.
“Gus Yasin, ibu kita pernah menjadi tukang masak di Ponpes Al Hidayah Lasem. Inilah irisan takdir, kami tidak pernah menggeret Tuhan untuk meminta sesuatu. Kami pasrah,” katanya.
Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin yang juga Wakil Gubernur Jateng itu pun sempat memberikan dan mengatakan betapa dekat keluarganya dengan keluarga Agus Maftuh bahkan menyebut ayah Agus Maftuhlah yang membuatkan sumur untuk pertama kalinya di Sarang.
“Sarang dulu sulit air sekarang tidak lagi berkat Mbah Rosyid (ayah Agus Maftuh),” kata Taj Yasin.