Pariaman (ANTARA) - Kapal pelayaran rakyat (Pelra) hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Kota Pariaman, Sumatera Barat pada 2019 tenggelam saat masih kondisi dijangkarkan di perairan setempat pada beberapa hari yang lalu karena dihantam cuaca buruk.
"Iya tenggelam karena badai beberapa hari yang lalu (Kamis), kapal tersebut juga sudah bocor," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Afwandi saat dikonfirmasi, Sabtu.
Ia mengatakan kapal Pelra itu bocor di bagian baling-baling sehingga dalam satu tahun terakhir kapal tersebut tidak bisa digunakan. Untuk menjaga agar kapal itu tidak tenggelam, lanjutnya pihaknya membuang air yang tergenang di dalam kapal secara rutin.
Ia menyampaikan pihaknya telah mengusulkan perawatan secara menyeluruh terhadap kapal itu namun karena lokasi dek khusus jenis kapal tersebut jauh yaitu di Mentawai serta biaya mencapai ratusan juta maka usulan itu tidak kunjung dikabulkan.
Oleh karena itu, kata dia semenjak tiba di Pariaman kapal yang didatangkan dari Lumajang, Jawa Timur itu belum pernah menjalani perawatan menyeluruh di dek.
"Perawatan yang bisa kami lakukan hanya pengecatan, namun untuk di bagian bawah tidak bisa, padahal teritip banyak di bagian bawah," katanya.
Ia menyampaikan semenjak didatangkan ke Pariaman kapal yang rencananya untuk mendukung pariwisata daerah tersebut tidak banyak digunakan. Kapal itu, lanjutnya hanya digunakan keliling pulau di perairan Pariaman.
Diketahui ada opsi untuk pemberdayaan kapal dengan kapasitas 24 penumpang tersebut sebelumnya yaitu di antaranya membawa wisatawan yang menyukai wisata pulau dan disewakan untuk wisatawan yang mempunyai hobi memancing.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat akan menggunakan kapal pelayaran rakyat (Pelra) yang merupakan hibah dari pemerintah pusat dengan nama KM. Banawa Nusantara 88 untuk membawa wisatawan yang menyukai wisata pulau dan memancing.
"Kami ingin bekerjasama dengan wisata. Kalau ada wisatawan yang ingin ke pulau dan memancing bisa menggunakan kapal itu," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman, Yanrileza di Pariaman.
Namun, lanjutnya karena COVID-19 maka penggunaan kapal tersebut untuk wisatawan belum terealisasi sehingga hingga sekarang masih dijangkarkan di dekat pulau Angso Duo.
Kapal tersebut pernah digunakan oleh Komunitas Merah Putih Pariaman (KMPP) untuk menuju Pulau Bando guna mengibarkan Bendera Merah Putih di bawah laut pada 15 Agustus 2020 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-75 RI.